Debat Pilpres Kelima, Pertumbuhan Ekonomi Bakal Jadi Isu Utama
TABLOIDBINTANG.COM - Dalam debat pilpres putaran terakhir pada Sabtu, 13 April 2019, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan bakal menjadi salah satu topik hangat. Debat tersebut akan membahas soal ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.
"Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kita di kisaran lima persen, ini relatif baik kalau kita melihat kondisi global, namun kita butuh lebih besar lagi," ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Muhammad Faisal di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
Faisal mengatakan Indonesia terancam masuk dalam jebakan kelas menengah apabila hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi di kisaran lima persen. Untuk itu, menurut Faisal, penting bagi dua pasangan calon agar memberi solusi atas persoalan itu.
Faisal mencatat Indonesia sudah menghabiskan waktu selama 23 tahun menjadi negara berpendapatan menengah. "Untuk menghindarinya (jebakan kelas menengah) Indonesia harus mendorong pertumbuhan ekonomi setidaknya tujuh persen per tahun dan bertahan pada level tersebut selama beberapa dekade," ujar dia. Ia menambahkan upaya itu mesti dilakukan segera selagi Indonesia menikmati bonus demografi.
Faisal melihat, selama masa kampanye, baik pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno belum menyuarakan solusi yang konkret guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Kebanyakan dari mereka masih hanya mengangkat isu-isu populis, misalnya pada tataran kesejahteraan dan keadilan dari sisi ekonomi. "Bukan berarti tidak butuh membahas itu, tapi itu saja tidak cukup. Ada agenda lain yang perlu diangkat yaitu pertumbuhan itu sendiri," ujar Faisal.
Salah satu solusi yang mesti ditawarkan para calon adalah membangkitkan kembali industri manufaktur di tanah air yang selama satu dekade cenderung melesu. Sektor tersebut dinilai berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Prabowo Subianto sebelumnya sempat melempar kritik soal pertumbuhan ekonomi dalam kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Minggu 7 April 2019. Dalam pidatonya, ia tampak meragukan data pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5 persen. Di acara kampanye akbar itu, Prabowo menuding pejabat dan elite politik sering menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang tak sesuai dengan kenyataan.
Prabowo, dengan meniru gerak-gerik ala politikus saat berpidato, menyindir para 'elite' tersebut. "Ya bapak, ibu, kita sampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah mencapai 5 persen," kata Prabowo dengan suara yang dibuat-buat. Tak lama kemudian, Prabowo menimpali ucapannya sendiri, "Lima persen ndasmu! (kepalamu)."
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut berkomentar menanggapi hal itu. Dia menyebut pernyataan tersebut sebagai pernyataan yang kasar. Kendati demikian, Luhut tak secara jelas menyebut pihak mana yang mengeluarkan pernyataan itu. "Kalau dibilang "ndasmu" aneh juga, kok kasar gitu. Nggak sesederhana itu ngatur pemerintahan," kata Luhut di acara Coffee Morning yang di gelar di kantornya, Senin 8 April 2019.
Luhut mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen merupakan angka yang cukup bagus apalagi di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang tak menentu. "Baik dalam kondisi sekarang, tumbuh 5 persen semua orang bilang bagus, semua orang, bukan hanya kami," katanya. "Kalau dia bilang bukan, bagaimana numbuhinnya?"
-
Peristiwa
Jokowi Kembali Ingatkan Hati-hati Pilih Capres dan Cawapres
RedaksiSelasa, 8 November 2022 -
Peristiwa
Tarif Cukai Dinaikkan, Rokok Makin Mahal, Akankah Konsumsinya Menurun Seperti Diharapkan?
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
Peristiwa
Berkelana di Ibu Kota Nusanstara Lewat Platform Jagat Nusantara
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022 -
Peristiwa
Presiden Jokowi Ikut Berduka Atas Tragedi Halloween Itaewon
RedaksiMinggu, 30 Oktober 2022 -
Peristiwa
Tinjau IKN Lewat Jalur Laut, Jokowi Sampaikan Sejumlah Progres
RedaksiRabu, 26 Oktober 2022 -
Peristiwa
Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Jangan Anggap Ini Masalah Kecil
RedaksiSelasa, 25 Oktober 2022 -
Peristiwa
Payung Hukum Jelas, Jokowi Minta Investor Tak Ragu Tanam Modal di IKN
RedaksiKamis, 20 Oktober 2022 -
Peristiwa
Temui Presiden FIFA, Jokowi Pastikan Transformasi Sepak Bola Indonesia Sesuai Standar
RedaksiRabu, 19 Oktober 2022