Penjelasan Sandiaga Uno Soal Kabar Prabowo Batal Temui SBY karena Ngambek

TEMPO | 6 Mei 2019 | 10:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan memaklumi keputusan Prabowo Subianto batal menjenguk istri Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, di National University Hospital, Singapura.

Meski begitu sejumlah kader Partai Demokrat menduga Prabowo batal datang karena ngambek kepada partainya. "Kami enggak ingin berspekulasi tentang ini tapi memang bincang-bincang di internal kami ada yang menjurus ke sana," katanya di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2019.

Ferdinand menjelaskan Prabowo memang dijadwalkan menjenguk Ani di Singapura pada Jumat, 3 Mei 2019. Namun, ketua umum Partai Gerindra itu tiba-tiba membatalkan kunjungannya. "Alasan yang kami terima beliau harus menghadiri kegiatan di Aceh," ujarnya.

Batalnya kunjungan Prabowo ini dikaitkan dengan pertemuan antara Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka. Seperti diketahui Partai Demokrat di pemilihan presiden 2019 mendukung Prabowo untuk melawan Jokowi. Terkait hal itu, Ferdinand memakluminya.

"Mungkin pak Prabowo sedikit kecewa dengan pertemuan AHY dan Pak Jokowi, tapi kami tidak ingin spekulasi jauh ke sana. Kami berpikir positif saja bahwa beliau memang harus hadir di Aceh," ujarnya.

Meski Prabowo batal datang ke Singapura, kata Ferdinand, pihaknya tetap akan menyambut jika mantan Komandan Kopassus itu ingin hadir di lain waktu. "Monggo kalau mau lain kali datang, ya, kami akan selalu dengan tangan terbuka menerima kunjungan siapapun," ujarnya.

Sementara itu, Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, membantah Prabowo ngambek sehingga membatalkan rencana menjenguk Ani Yudhoyono. Sandiaga mengatakan Prabowo terpaksa membatalkan rencana menjenguk istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu lantaran harus terbang ke Aceh.

"Oh, enggak. Karena sebetulnya pak Prabowo itu dijadwalkan dua kali ke Aceh (tapi) gagal karena izin penerbangan dan masalah kesehatan," katanya di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2019.

Sandiaga menuturkan, Prabowo memilih ke Aceh karena pendukung di sana sangat berharap kehadirannya. Terlebih, kata dia, perolehan suara keduanya di Aceh diprediksi di atas 90 persen. "Jadi selayaknya kami harus datang berdua untuk menyampaikan terima kasih," ujarnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO