SBY: Saya Sedih dan Ibu Ani Meneteskan Air Mata

TEMPO | 28 Mei 2019 | 21:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY curhat atas tudingan menjadikan penyakit istrinya, Ani Yudhoyono, sebagai alasan tidak ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. SBY dan Ani sedih mendengar kabar itu.

"Saya sungguh bersedih dan ibu Ani harus meneteskan air matanya mendengarkan tuduhan itu," kata SBY dalam rekaman pidatonya di Singapura yang diputar saat acara buka puasa bersama pengurus DPP Demokrat di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.

Tahun 2019, SBY bercerita, merupakan tahun ujian bagi keluarga besarnya. Alasannya empat bulan terakhir ini Ani dirawat di National University Hospital, Singapura, karena menderita kanker darah. Sebagai suami, kata SBY, ia wajib menemani istrinya di Singapura. Imbasnya ia dan Ani tidak bisa mengikuti kegiatan kampanye. "Tentu kami berdua sangat sedih namun inilah takdir dan juga ujian dari Allah yang harus kami jalani dengan tabah," ucapnya.

SBY mendoakan pihak-pihak yang memfitnahnya menjadikan sakit Ani sebagai alasan. Ia berharap Tuhan tetap memberikan mereka kesehatan. "Saya doakan agar yang bersangkutan dan keluarga yang disayanginya tidak mengalami penyakit kanker darah seperti yang diderita ibu Ani, agar tak perlu merasakan penderitaan dan perjuangan hidup yang dijalani ibu Ani setiap hari siang dan malam," kata SBY.

Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, sebelumnya menyatakan berhenti mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga. Lewat akun Twitternya, ia menjelaskan mundur karena kecewa Ani Yudhoyono dirisak. "Pagi ini, saya menemukan bully-an (perisakan) yang sangat tidak berperi kemanusiaan dari buzzer setan gundul yang mengolok Ibunda Ani yang sedang sakit. Sikap itu sangat brutal. Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," cuit Ferdinand pada 19 Mei 2019.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO