Kisah Motivator Tung Desem Waringin Melawan Virus Corona

Redaksi | 11 Mei 2020 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pada hari Kamis tanggal 1 April 2020, motivator Tung Desem Waringin yang saat itu terkapar karena COVID-19 menulis pesan-pesan wasiat terakhir kepada istrinya. Dia merasa sudah berada diambang batas. Kesulitan bernafas, dadanya sesak dan kondisi itu diperburuk setelah melihat hasil foto rontgen paru-parunya yang memutih pertanda tak baik.

Tung Desem Waringin menggigil. Badannya dingin sekali. Hal itu semakin buruk dirasa. Tung menangis tak karu-karuan. Kekalutan semakin menguasai hati dan pikirannya. Dokter datang untuk memeriksa oksigen dalam darah. Hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Dalam momentum itu Tung Desem Waringin merasa berada dalam masa krisis.

Pada detik-detik itu, Tung kemudian teringat hasil diskusi dengan sahabatnya, Prof Hamdi. Bahwa sehat itu perkara holistic. Sehat harus dimulai dengan perbaikan mental terlebih dahulu. Mental harus positif.

Maka seketika itu Tung Desem Waringin segera melakukan terapi pernafasan Wim Hof. Apa itu pernafasan Wim Hof? Apa khasiatnya?

Pernafasan Wim Hof adalah terapi yang dilakukan untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Latihan pernafasan ini dapat memberi manfaat lebih dari dua hal tadi. Kemampuan mengontrol napas dapat membantu seseorang untuk mengurangi stres dan meningkatkan fungsi tertentu di dalam tubuh termasuk meningkatkan respon imun.

Apa yang diputuskan Tung Desem Waringin untuk melakukan terapi Wim Hof membuahkan hasil. Stres mereda, mental kembali stabil dan itu memicu tubuhnya merespon bentuk energi. Pada saat tes darah selanjutnya, dokter terheran-heran. Oksigen dalam darahnya tinggi. Hal itu diimbangi Tung dengan terapi air putih. Demam juga dapat dikendalikan dan pernafasannya kembali normal.

Kemudian setelah fisiknya kembali normal, lantas Tung Desem Waringin membiasakan diri dengan beberapa kegiatan yang positif dan disenanginya, sebagai upaya untuk menata hatinya kembali setelah sempat hancur berantakan dalam melawati masa krisis. Dia bernyanyi. Siapa saja yang ditemuinya diajak bernyanyi. Liriknya seperti ini, “Hati yang gembira adalah obat. Obat yang manjur”. Kebahagiaan yang Tung peroleh dengan menyanyi juga dibagikan melalui pesan suara obrolan di gawainya.

Artikel ini diambil dari situs BNPB.go.id

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi