Cara Elegan Menghadapi Teman Bermuka Dua, Main Slow Saja Sis!

Vallesca Souisa | 29 Juni 2021 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tak semua orang di kehidupan ini bisa dijadikan teman atau sahabat. Yang sudah berstatus teman saja, belum tentu murni teman Anda. Dia bisa saja manis, suportif, di depan Anda, tetapi di belakang belum tentu semanis kelihatannya. Umumnya teman seperti ini disebut bermuka dua. Enggak usah kaget, pasti banyak ditemui. Dari lingkungan kerja sampai keluarga. Tak hanya wanita, pria pun bisa bermuka dua.

Anda tentu takkan bisa menebak, bagaimana dia berpikir dan berkata di belakang Anda. Kecuali, jika mungkin Anda memergokinya secara tak sengaja. Saat memergoki seseorang yang dipercaya sebagai teman ternyata menusuk di belakang, tak terelakkan hati pasti sakit. Inginnya langsung mengkonfrontasi, atau balas dendam? Mungkin itu reaksi yang lumrah. Tapi rasanya enggak perlu, deh. Main, slow saja. 

Gimana dong, menghadapi teman bermuka dua? Theodysseyonline.com, melansir cara-cara elegan menghadapi teman yang terlanjur tertangkap basah bermuka dua. Di depan suportif, di belakang ternyata menjelek-jelekkan. 

https://media.tabloidbintang.com/files/medium/95a6cde9da66da58b5777f6404120815.jpg


1.    Mulai Batasi Interaksi, Baik Secara Langsung Maupun Lewat Sosial Media
Pertama-tama, menangis jika ingin menangis untuk melegakan rasa. Lalu segera tenangkan diri. Kendalikan emosi. Lanngkah selanjutnya adalah, bersikap seperti tak ada apa-apa. Hanya, mulailah beri jarak komunikasi dengannya. Kalau tak ada urusan yang penting-penting banget, sebaiknya tak perlu bertemu. Batasi percakapan dan interaksimu dengannya, juga batasi interaksi di sosial media. Terkadang, ribet ya harus membatasi diri kita mau mem-posting ini-itu. Sosial media toh punya kita. Enggal ada salahnya, dia lah yang perlu Anda blokir atau infollow. 
Terkadang hal ini sulit dilakukan, apalagi jika teman bermuka dua itu satu kelompok tugas denganmu, namun, bukan berarti hal ini tidak bisa dicoba. Berkomunikasilah dengannya hanya sebatas membahas tugas. Cukup sampai di sana saja. Selebihnya, kamu bisa berbicara dengan teman yang lain.
Jika dia memancingmu untuk membicarakan keburukan orang lain, katakan dengan tegas bahwa informasi itu tidak menarik untukmu. Alihkan segera pembicaraan kembali ke diskusi yang lebih sehat.

2.    Batasi Informasi yang Anda Share Atau Bagi Kepadanya
Salah satu ciri teman bermuka dua itu senang sekali membicarakan keburukan orang lain.   Si A begini, kurang ini, kurang itu. Dirinyalah yang baik, kadang  malah menempatkan diri sebagai korban. Tak perlu kaget, teman bermuka dua adalah teman terburuk dalam hal menjaga kerahasiaan. Jadi, hati-hati saat memberikan informasi padanya terkait kehidupan Anda. Selain bisa menjadi konsumsi publik, informasi tertentu bisa jadi dipakai untuk menyerang Anda dari belakang. Makanya, tak perlu membicarakan hal yang terlalu pribadi meski dia mengorek-ngorek. Ingat, tahan dirimu untuk tidak menyampaikan sesuatu padanya.

3.    Tak Perlu Membalas dengan Kekerasan, Cukup Bicara Baik-Baik Tapi Mendalam
Sekesal apapun, tahan. Usahakan, jangan melawannya dengan kekerasan. Enggak perlu juga balas depan. Enggak selamanya kejahatan harus dibalas kejahatan. Tapi, bersikaplah tenang. Ambil waktu dulu. Kalau emosi sudah stabil dan lebih tenang, baru hadapi dia kalau Anda mau hadapi. Katakan, kalau Anda tahu apa yang dilakukannya di belakang Anda dengan gaya bicara tenang. Perkataan secara langsung dan jujur, akan membuatmu merasa dan terlihat lebih baik. Sementara dia mungkin malah jadi merasa tak nyaman. Ini akan menjadi bahan gosipnya yang baru, akan tetapi orang lain yang melihatnya pasti akan tahu bahwa sikapmu memang benar. Poin plusnya, kamu tampak elegan!  Pertahankan sikap elegan ini
.
 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor : Vallesca Souisa