59 Persen Responden dari Indonesia Ubah Pola Makan Selama Pandemi Covid-19

Yoga Prakoso | 15 Juli 2021 | 16:26 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berbagai survei seputar kesehatan terus dilakukan untuk mencermati gaya hidup masyarakat apalagi di masa pandemi Covid-19. Perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition merilis hasil Survei 2020 Diet Decisions, Kamis (15/7/2021), yang disampaikan anggota Nutrition Advisory Board atau Dewan Penasihat Nutrisi yang pertama dari Indonesia, Dr. Rimbawan, Ph.D. Survei ini melibatkan 8.000 konsumen di delapan negara Asia Pasifik, yakni Australia, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.

Hasilnya, 58 persen responden di Asia Pasifik menerapkan pola makan lebih baik dan rajin berolahraga selama pandemi. Fakta dan data lain yang tak kalah menarik yakni 79 persen responden Indonesia setuju memanfaatkan pandemi sebagai momentum mengubah pola makan serta gaya hidup. Untuk menjaga kesehatan adalah alasan mayoritas responden (73 persen) dalam mengubah pola makan serta nutrisi mereka. Lalu, 34 persen mengubah pola makan dan nutrisi untuk mendapat berat badan ideal.

Masyarakat Indonesia punya sejumlah alasan menyebut pandemi Covid-19 momen pas untuk mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Pasalnya, 52 persen responden bilang punya banyak waktu mencari informasi terkait makanan dan pola makan lebih sehat. Selain itu, 34 persen responden memiliki lebih banyak waktu memasak dan mencoba resep baru. Terakhir, 24 persen mengaku punya kesempatan menjauh dari hal-hal yang merusak pola makan. Survei juga mengungkap, 59 persen responden Indonesia telah memutuskan mengubah pola makan selama pandemi.

Senior Director and Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, menyebut hasil survei ini menarik. “Faktanya, masih banyak konsumen ingin lebih banyak mengonsumsi protein nabati padat nutrisi tetapi tak tahu mulai dari mana. Maka, dibutuhkan pendidikan nutrisi masyarakat yang lebih luas untuk membantu mereka membuat keputusan lebih baik terkait pola makan harian,” kata Andam. “Keahlian para pakar nutrisi harus kita amplifikasi agar masyarakat bisa memilih pola hidup sehat sekaligus tepat,” tutupnya.

Penulis : Yoga Prakoso
Editor : Yoga Prakoso