Kembangkan Riset Sel Punca, RS Polri Gandeng CSC Vinski Tower

Romauli | 27 Oktober 2021 | 04:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Terapi sel punca (stem cell) merupakan salah satu metode penyembuhan yang paling menjanjikan saat ini. Pasalnya, metode tersebut dapat menyembuhkan sejumlah penyakit yang selama ini sulit disembuhkan. 

Presiden The World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD menjelaskan berbagai kegunaan sel punca yang berasal dari tali pusat jaringan.

Menurutnya, berbagai jurnal ilmiah maupun riset kedokteran yang terus berkembang melaporkan bahwa stem cell sangat bermanfaat untuk diabetes, cerebral palsy, autis, dan penyakit auto imun.

Tak hanya itu, sel punca juga bisa bermanfaat untuk kelainan orthopedis, osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosis, trauma luka bakar, multiple sclerosis, lupus, COPD, dementia, alzheimer, parkinson, kanker, dan juga untuk vitalitas pria dan wanita serta anti aging. 

Melihat banyaknya manfaat dari sel punca, RS. Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS POLRI) sebagai rumah sakit pemerintah memilih bekerjasama dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC). 

"Kerjasama ini memfokuskan pada riset dan penelitian sel punca, laboratorium stem cell dan bank tali pusat atau penyimpanan ari ari agar nantinya dapat diproses menjadi stem cell di laboratorium stem cell Celltech," ujar Prof. dr. Deby Vinski.

Belum lama ini telah berlangsung penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) tentang kerjasama antara Cell RS Bhayangkara Tk. 1 R. Said Soekanto (RS POLRI) dengan Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking (CSC) dalam hal rujukan pengambilan sampel dan pengaplikasian stem cell.

Sesuai Permenkes 32 tahun 2018 menyebutkan bahwa terapi stem cell dapat dijalankan bukan hanya di rumah sakit tapi juga di klinik utama. Peraturan terbaru inilah yang membawa CSC semakin mengembangkan kiprahnya.

Sehingga, Celltech yang telah mengantongi izin Kemenkes untuk laboratorium dan bank tali pusat dan jaringan, kembali melakukan kerja sama dengan rumah sakit.

Penandatanganan MOU tersebut dilaksanakan di Vinski Tower. Dalam sambutannya Prof. Deby memuji kepala rumah sakit Brigjen. Pol. dr. Asep Hendra diana sebagai visioner untuk menjadikan RS Polri Soekanto semakin maju dalam pelayanan stemcell, riset dan penelitian. 

Sebelumnya, CSC juga telah melakukan kerjasama terkait pelayanan laboratorium stem cell dengan Universitas Hassanuddin, RS Kanker Dharmais, dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara), Universitas Islam Makassar, dan RSIA Kemang Medical Care.

Seperti diketahui, hanya ada dua pusat stem cell di Asia yang menggunakan teknologi quantum kedokteran, dimana stem cell diproses secara closed system ini untuk mengurangi human error dan resiko kontaminasi karena semua dalam sistem steril tertutup serta terukur kualitas mau kuantitas pasti morfologi, biomarker, jumlah stem cell yang dihasilkan serta waktu produksi yang cukup singkat dibanding dengan sistem lama konvensional open system.

Disamping itu, Prof. Deby menuturkan bahwa saat ini telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri dan ini sangat merugikan negara karena devisa negara lari keluar negeri.

Oleh karena itu, dengan adanya kerjasama ini diharapkan semoga dimasa depan banyak masyarakat Indonesia semakin mendukung medical tourism di Indonesia. Hal ini sesuai dengan yang digalakan Celltech untuk berperan aktif dalam menyelamatkan devisa negara serta mendukung himbauan Presiden untuk mencintai produk dalam negeri. 

Penulis : Romauli
Editor : Romauli