Minuman Sehat dengan Cita Rasa Khas Teh Oolong No Sugar Diluncurkan

Markuat | 2 April 2022 | 03:56 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Suntory Garuda Beverage (SGB) mengumumkan peluncuran MYTEA+ No Sugar, teh oolong siap minum (RTD) di Indonesia. Hadir sebagai minuman sehat dengan cita rasa khas teh oolong, MYTEA+ tersedia dalam varian tasty (rasa manis yang pas) dan juga varian terbaru, No Sugar. Lini produk baru ini menargetkan anak muda Indonesia yang sadar kesehatan dalam kelompok usia 19-35 tahun, yang mencari minuman segar yang rendah atau tanpa gula, untuk relaksasi atau kesegaran.

Konferensi pers peluncuran MYTEA+ No Sugar dilakukan secara hybrid dari lokasi di Jakarta Selatan. Pada kegiatan yang dihadiri oleh manajemen Suntory Garuda Beverage, pakar kesehatan dr. Farhan Zubedi, pakar teh Ratna Somantri, dan jurnalis dari beberapa media nasional, dihadirkan juga tea corner dimana para tamu undangan dapat melihat langsung keunikan teh oolong, yang digunakan MYTEA+ No Sugar, dibandingkan beberapa jenis teh lainnya.

“Di Jepang, Suntory merupakan perusahaan teh oolong terlaris nomor satu. MYTEA+ dibuat dengan mengikuti standar Suntory di semua tahap produksi, mulai dari pemetikan daun teh, hingga proses fermentasi, pemanggangan, dan penggulungan terakhir. Melalui kontrol kualitas end-to-end ini, MYTEA+ menawarkan teh segar dengan aroma bunga yang khas dan rasa teh oolong yang lembut, dengan kandungan Oolong Tea Polymerized Polyphenols (OTPP) yang secara klinis terbukti membantu mengurangi penyerapan lemak. Setiap hari, karyawan kami berdedikasi memantau setiap lini produksi, termasuk parameter proses produksi, integritas rasa, pengemasan, penampilan, dan penyegelan, memastikan standar rasa dan kualitas yang sangat baik untuk MYTEA+ No Sugar,” papar Ong Yuh Hwang, Chief Executive Officer PT Suntory Garuda Beverage.

Minuman teh telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia, dari teman makan hingga untuk relaksasi atau bersantai bersama kerabat dan sahabat. Berbeda dengan jenis teh lainnya, teh oolong diperoleh dengan memanen daun tanaman camellia sinensis, mengeringkan daun teh di bawah sinar matahari, sehingga melalui proses oksidasi dan menghasilkan warna coklat lebih gelap.

Menurut pakar teh dan penulis buku, sekaligus pendiri Indonesia Tea Institute, Ratna Somantri, “Karena melalui tahapan proses fermentasi sebagian atau oksidasi, maka teh oolong memiliki rasa dan aroma yang dalam namun lembut, sangat cocok dengan banyak jenis makanan. Dengan kandungan antioksidan yang tinggi dan kafein yang rendah, teh oolong memberikan manfaat baik untuk kesehatan tubuh seperti mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan kekebalan tubuh, serta membantu meningkatkan konsentrasi.”  

Namun, di balik konsumsi teh pada keseharian masyarakat Indonesia, mengintip bahaya obesitas akibat kelebihan konsumsi gula.  Melansir dari SIRKESNAS dan laman Kemenkes, obesitas yang berpotensi memicu diabetes, dialami oleh lebih dari 33,5% orang dewasa usia 18 tahun ke atas.  Selain karena kurangnya aktivitas fisik, pola makan dan minum yang tinggi gula menjadi pemicu utama obesitas dan diabetes. 

“Gula merupakan salah satu sumber energi yang diperlukan tubuh. Gula diperoleh dari makanan yang kita konsumsi seperti nasi, mie, daging, buah, serta dari tambahan gula pada minuman. Asupan gula yang berlebih memiliki efek negatif seperti peningkatan risiko obesitas, diabetes, infeksi gigi, hingga komplikasi jangka panjang seperti kerusakan ginjal dan gangguan pada mata. Karena itu, setiap hari kita harus berupaya menjaga keseimbangan asupan gula yang masuk ke tubuh. Salah satunya dengan rajin berolahraga dan memilih minum minuman yang tanpa pemanis. Minum teh contohnya, sudah menjadi bagian keseharian kita. Pilihlah minuman teh tanpa gula yang tentunya lebih menyehatkan bagi tubuh. Ini satu perubahan yang dampaknya sangat besar bagi tubuh, baik dalam jangka pendek maupun bagi kesehatan jangka panjang.”, demikian paparan dari praktisi kesehatan dr. Farhan Zubedi.
 

Penulis : Markuat
Editor : Markuat