Melanie Putria Berbagi Tips Agar Terhindar dari Cedera Saat Berolahraga
TABLOIDBINTANG.COM - Selama masa pandemi, banyak hobi baru yang dilakukan sebagian besar masyarakat seperti olahraga. Misalnya saja bersepeda dan lari, kedua olahraga ini banyak disukai dan menjadi tren.
Meskipun tampak sederhana, namun kedua jenis olahraga ini memiliki risiko berupa cedera sendi dan otot. Terlebih bagi mereka yang jarang atau tidak pernah berolahraga dan baru mulai melakukan olahraga karena mengikuti tren.
“Sekarang ini banyak orang yang ikut-ikutan lari bahkan yang jadi olahragawan. Tapi, tidak tahu apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah lari, sehingga tidak sedikit yang cedera. Bisa jadi karena informasinya belum sampai,” ujar Melanie Putria di sela grand opening Klinik Utama JLA Indonesia, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Melanie bercerita bahwa dirinya juga pernah mengalami cedera karena ikut-ikutan tren lari di tahun 2011 lalu. Ia juga tidak melakukan persiapan saat akan memulai lari sehingga sempat mengalami cedera, bahkan hingga saat ini pun menurutnya masih suka cedera.
"Jadi waktu itu aku juga mulai lari karena mengalami syndrom baby blues dan merasa bahwa lari sebagai jawaban dari hal yang selama ini mengganggu. Tapi saat itu baju belum proper, cara lari salah, pemanasan tidak dilakukan sehingga cidera pun tak terhindarkan," ujarnya.
Meski demikian dia melihat bahwa cidera itu sebetulnya cara memperkenalkan hal yang baru di dalam tubuh karena secara prinsipnya saat berlari tubuh akan beradaptasi. "Jadi sebetulnya cidera itu ngga papa yang penting ditangani dengan baik sehingga bisa adjust dan naik level," ungkapnya.
Sementara itu, dokter spesialis ortopedi dari Klinik Utama JLA Indonesia, Aldico Sapardan menjelaskan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami cedera saat berolahraga. Pertama kurang melakukan pemanasan. Kedua, tidak menjaga nutrisi makanan yang masuk. Ketiga, kurang istirahat atau begadang. Keempat, tidak melakukan pendinginan usai berolahraga.
"Lari merupakan salah satu olahraga dengan intensitas berat, kalau ngga ada pemanasan dan melakukan persiapan sebelumnya maka bisa berisiko cedera sendi dan tulang belakang," paparnya.
Namun jika terjadi cedera, Melanie memberikan tips agar cedera bisa diatasi dengan tepat. “Pertama yaitu rest mengistirahatkan bagian yang mengalami cedera, kedua ice yaitu konpres bagian yang cedera dengan es, ketiga compression menggunakan pembalut elastis untuk mengurangi bengkak, dan terakhir elevation yaitu meninggikan bagian yang mengalami cedera dari posisi jantung, supaya aliran darah bisa berjalan lancar,” tutup Melanie.
-
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -
-
Gaya Hidup
Indonesia Fitness Summit 2022, Dorong Kesadaran Masyarakat untuk Berolahraga
RedaksiSelasa, 1 November 2022 -
Peristiwa
200 Vial Fomepizole Tiba di Indonesia, Didistribusikan ke Seluruh Rumah Sakit Rujukan
RedaksiSenin, 31 Oktober 2022 -
Gaya Hidup
Mengenal Erotomania Syndrome, Halusinasi Akan Cinta
Vallesca SouisaMinggu, 30 Oktober 2022