WHO Menyatakan Mpox Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Global

Siti Adisya Kirana | 22 Agustus 2024 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (13/8) mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) terkait dengan varian baru penyakit mpox yang menyebar di Afrika.

Keputusan ini merupakan peringatan kewaspadaan tertinggi yang dapat dikeluarkan oleh WHO, menandai langkah besar dalam merespons ancaman kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa pengumuman ini diambil setelah wabah infeksi mpox di Republik Demokratik Kongo (DRC) menyebar ke negara-negara tetangga. 

“Situasi ini merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional,” kata Tedros dalam konferensi pers yang dikutip dari Maktoob Media pada Senin, (19/8).

Ia menambahkan bahwa kasus mpox telah ditemukan di 13 negara Afrika dan varian baru penyakit ini menunjukkan potensi penyebaran lebih luas.

WHO Menyatakan Mpox Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Global

Mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, telah menjadi masalah kesehatan di DRC selama lebih dari satu dekade.

Namun, jumlah kasus yang dilaporkan terus meningkat setiap tahun dengan lonjakan signifikan pada tahun lalu. 

Tahun ini, jumlah kasus telah melampaui total kasus tahun lalu, dengan lebih dari 15.600 kasus dan 537 kematian.

Tedros mengingatkan bahwa penyebaran jenis baru virus cacar monyet yang dapat menular melalui hubungan seksual, menambah urgensi situasi ini. 

“Peningkatan kasus mpox saat ini di beberapa wilayah Afrika, bersama dengan penyebaran jenis baru virus, merupakan keadaan darurat global,” tegas Tedros. 

“Mpox, yang berasal dari Afrika, telah diabaikan di sana dan menyebabkan wabah global pada tahun 2022. Kini saatnya untuk bertindak tegas untuk mencegah terulangnya kembali sejarah,” tambahnya.

WHO berkomitmen untuk mengoordinasikan respons global terhadap wabah ini. Dalam beberapa hari dan minggu ke depan, WHO akan bekerja sama dengan negara-negara yang terdampak dan memanfaatkan kehadiran mereka di lapangan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, merawat pasien, dan menyelamatkan nyawa.

Saran untuk mengumumkan PHEIC berasal dari Komite Darurat IHR, yang terdiri dari para ahli independen.

Komite tersebut menilai bahwa peningkatan kasus mpox memenuhi kriteria PHEIC, mengingat potensi penyebaran ke negara-negara di luar Afrika.

WHO merekomendasikan dua vaksin yang saat ini digunakan untuk mpox. Vaksin-vaksin ini telah disetujui oleh otoritas regulasi nasional dan diakui di negara-negara seperti Nigeria dan DRC.

Penerapan vaksinasi secara luas di daerah yang terkena dampak diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Penulis : Siti Adisya Kirana
Editor : Supriyanto