Peduli Stunting, Nayla Punjabi Edukasi Masyarakat Lewat Film Indonesia's Silent Emergency

Supriyanto | 28 Agustus 2024 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Stunting tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kinerja jangka panjang karena perkembangan otak yang tidak optimal.

Survei Sistem Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat angka stunting di Indonesia pada 2023 sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari 2022, 21,6 persen dengan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua adalah wilayah dengan tingkat stunting tertinggi.

Faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting.

Melihat fakta yang terjadi serta rasa kepedulian yang tinggi akan generasi bangsa, Nayla Punjabi, putri dari produser Manoj Punjabi menggarap sebuah film dokumenter "Indonesia's Silent Emergency, Stunting in Rural Populations".

Film dokumenter ini menguak masalah stunting, krisis kesehatan yang penting namun jarang dibahas di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. 

Nayla Punjabi mengatakan, film dokumenter "Indonesia's Silent Emergency, Stunting in Rural Populations" bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta menginspirasi tindakan untuk mencegah stunting yang jika didiamkan bakal memengaruhi kehidupan dan masa depan jutaan anak Indonesia.

Nayla Punjabi bersama ibundanya, Shania Punjabi, Cut Beby Tsabina dan Zack Petersen, Co-Founder 1000 Days Fund di peluncuran film dokumenter Indonesia's Silent Emergency, Stunting in Rural Populations

"Tujuanku, dengan dokumenter ini beneran bisa menceritakan bagaimana ibu-ibu di pedesaan berbicara tentang situasi yang mereka alami dan kehidupan sehari-hari mereka. Dengan cara yang autentik dan bisa menginspirasi penonton,” ungkap Nayla Punjabi dalam jumpa pers di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

“Harapan saya, ketika orang-orang menonton dokumenter ini mereka bisa memahami stunting adalah isu penting. Tentu saja film bukan hanya untuk menghibur, film juga bisa menjadi edukasi dan menginspirasi. Sebab itu, saya ingin membawa isu yang penting ini lewat film dan bisa menjangkau lebih banyak orang,” tambah Nayla Punjabi.

Melalui kisah-kisah personal warga pedesaan di Pulau Komodo dan beberapa wilayah di NTT, wawancara dengan para ahli, dan cuplikan langsung di lapangan, film ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting di antaranya gizi ibu yang buruk, kebersihan yang tidak memadai, dan akses terbatas ke layanan kesehatan. 

Dalam penggarapan dokumenter ini, Nayla Punjabi sebagai produser juga melibatkan MD Entertainment Foundation bekerja sama dengan 1000 Days Fund yang memiliki fokus pada penyuluhan dan pelatihan pada para tenaga kesehatan dan kader pelayanan kesehatan di desa-desa, utamanya di NTT.

“NTT menjadi fokus organisasi kami karena prevalensi stunting di sana masih tinggi. Tidak banyak NGO yang bekerja di sana, hampir kebanyakan terfokus di Pulau Jawa. Kami ingin berfokus pada layanan konseling dan pendampingan serta pemberian informasi. Harapannya bisa menekan persentase prevalensi stunting,” ujar Zack Petersen, Co-Founder 1000 Days Fund.

Dokumenter ini juga menekankan pentingnya 1.000 hari pertama pertumbuhan anak, jendela waktu yang sangat penting untuk perkembangan anak. Jika dalam periode tersebut terganggu, dapat menyebabkan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.

Rencananya film Indonesia's Silent Emergency, Stunting in Rural Populations garapan Nayla Punjabi bersama MD Entertainment Foundation dan 1000 Days Fund akan tayang di Youtube pada 3 September 2024.

Penulis : Supriyanto
Editor : Supriyanto