Semakin Dewasa Semakin Kecil Lingkar Pertemanan, Kenapa Ya?

Alam Mary | 27 Desember 2024 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pertemanan ada yang memang untuk selamanya. Namun tidak dipungkiri, kebanyakan pertemanan nyatanya hanya bersifat sementara atau situasional. Seperti teman sekolah, teman kerja, teman sesama orang tua murid, dan lain-lain. Pertemanan semacam ini tidak harus sampai mati-matian dipertahankan.

Itu sebabnya, tidak sedikit orang memutuskan untuk membatasi hubungan pertemanan ketika mereka berusia dewasa. Caranya dengan tidak lagi aktif menambah teman baru atau menarik diri dari lingkar pertemanan lama. Alasannya beragam, tapi 5 hal ini menjadi yang paling utama seperti dilansir dari Your Tango.

1. Pertemanan satu pihak

Semua jenis hubungan, termasuk hubungan pertemanan, harus memiliki unsur take and give atau memberi dan menerima. Memberi antara lain dengan selalu ada untuk mendengarkan, ada usaha untuk bisa bertemu, hingga kerelaan mengeluarkan sumber daya tertentu demi terus berjalannya pertemanan yang dijalin.

Hubungan akan harmonis ketika ada keseimbangan dalam memberi dan menerima di antara dua pihak. Jika Anda merasa hanya Anda yang selalu memberi, maka nama teman ini layak untuk dihapus dari daftar prioritas. Tidak usah lama-lama membuat pertimbangan dan tidak perlu sungkan untuk segera memutus hubungan pertemanan.

2. Teman yang sudah berubah menjadi tidak jujur

Kejujuran dan ketulusan merupakan elemen penting yang akan membuat hubungan pertemanan berlangsung sehat. Ketika salah satu atau mungkin Anda sendiri sudah terlalu sering membuat alasan, menutup-nutupi sesuatu, atau memang sengaja berbohong sampai berkali-kali untuk menghindari sesuatu, maka jelas ada yang salah dengan pertemanan yang dijalani.

Jika memang serapuh ini hubungan pertemanan yang dijalani, menyudahinya tentu pilihan terbaik ketimbang capek sendiri.

3. Sudah terlalu kritis satu sama lain

Semakin banyak tahu satu sama lain, tidak menjamin hubungan pertemanan yang dijalani semakin erat. Ada kalanya terlalu banyak tahu, termasuk kekurangan atau perbedaan prinsip, justru memancing sikap kritis satu sama lain.

Bisa jadi teman Anda atau justru Anda sendiri yang tiba-tiba selalu mendapatkan celah untuk mengkritisi. Padahal idealnya pertemanan adalah sikap saling mendukung tanpa penghakiman. Lantas jika yang terjadi sebaliknya, haruskah bertahan?

4. Satu sama lain sudah tidak saling menyukai lagi

Dalam hubungan yang lebih mengikat seperti pernikahan saja, rasa tidak suka satu sama lain bisa muncul. Pun demikian dalam hubungan pertemanan. Namun tidak seperti hubungan pernikahan yang sakral dan harus sebisa mungkin dipertahankan, hubungan pertemanan yang tidak mengikat bisa segera diakhiri bila sudah tidak dilandasi rasa suka satu sama lain. Memang mau, benci tapi tetap sama-sama terus?

5. Hidup terasa lebih tenang, bahagia, dan lebih terasa hidup tanpa mereka 

Teman toksik termasuk dalam kategori ini. Ya, teman yang hanya membuat stres, terus melukai perasaan, atau menguras banyak energi, tentu saja harus secepatnya dijauhi. Terutama jika sudah ada pengalaman nyata bahwa ketika Anda jauh dari teman tersebut, Anda merasa jauh lebih baik atau bahkan merasa lega. Sudah, yakin saja dengan keputusan Anda untuk selamanya menjauh dari teman toksik ini!

Penulis : Alam Mary
Editor : Supriyanto