"Paranormal Activity: The Marked Ones": Kehilangan Arah, Kehilangan Jati Diri

Wayan Diananto | 13 Januari 2014 | 18:48 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - KUMPULAN dokumentasi dengan tanggal tertentu (belum tentu tanggalnya berurutan, tapi disusun seurut mungkin). Itulah konsep visual yang ditawarkan Paranormal Activity (PA) ketika kali pertama menyapa kita. Sebagian gambarnya statis.

Dibiarkan sewarna lantaran dicomot langsung dari CCTV. Sebagian lagi menggunakan infrared. Selebihnya menampilkan warna-warna real cenderung "mentah", diambil langsung dari kamera. Secara filmis, mungkin kurang memenuhi kaidah sinematografi.

Secara editing terasa kasar. Ada percakapan atau adegan yang putus begitu saja. Tidak banyak dialog. Membuat penonton penuh prasangka dan tanda tanya. Begitulah PA menemukan identitasnya. Dengan identitas itu pula, PA menjadi film super low-budget dengan penghasilan super duper.

Dalam jilid kelima, The Marked Ones, sebagian identitas tadi memudar. Sengaja ditinggalkan. Satu-satunya petunjuk tertulis waktu dan tempat, tertera di awal film. Petunjuknya, Oxnard CA 12 Juni 2012. Itu terdapat di rekaman wisuda Jesse (Andrew Jacobs). Momen penting itu diabadikan Hector (Jorge Diaz), sahabatnya. Lalu kita dibawa ke apartemen tempat Jesse dan neneknya, Irma (Reene Victor) tinggal.

Ada perayaan wisuda kecil-kecilan di sana. Sahabat Jesse, Marisol (Gabrielle Walsh) hadir. Tidak ada yang aneh kecuali erangan yang terdengar dari celah dinding. Suara itu dari di lantai bawah, di rumah Anna (Gloria Sandoval). Penasaran, Hector dan Jesse "mengirimkan" kamera mini yang dikaitkan dengan kabel melalui lorong untuk menilik apa yang terjadi. Kamera itu merekam adegan seorang wanita telanjang.

Anehnya lagi, beberapa hari kemudian Jesse memergoki Oscar (Carlos Pratts) keluar dari rumah Anna. Oscar, sahabat Jesse di kampus, yang juga terlihat dalam sesi wisuda. Ada apa? Jilid kelima PA membawa kita ke Meksiko. Ini menyambung ujung PA jilid keempat dua tahun lalu.

PA versi mutakhir makin kehilangan jati diri. Dulu, PA merekam penampakan. Mengkonfirmasi keganjilan yang dirasakan para penghuni?rumah melalui rekaman visual. Rekaman visual didapat dari kebiasaan para penghuni rumah mendokumentasikan (hampir segala hal). Atau memanfaatkan fasilitas CCTV. Dalam jilid kelima, gambar-gambar diam, hening, statis, itu tidak ada. Semua serba hand-held.

Yang direkam tidak hanya penampakan (dalam konteks hantu). Tapi juga perubahan dalam diri karakter utama, seperti Chronicles (Josh Trank, 2012). Yang diabadikan bukan hanya isi rumah sendiri. PA mulai berani mengekspansi ruang pribadi orang lain. Ini mulai tercium sejak PA4. PA5 menegaskan tingkat melantur yang makin terlalu. Mulai menyalahi pakem sendiri. Mulai monoton.

Di tangga box office, secara mengejutkan The Marked Ones ditahan Frozen. Film ini harus puas di posisi runner up dihalangi Frozen sudah tujuh minggu. Patut dicatat, PA4 dengan modal 5 juta dolar AS kabarnya beroleh laba kotor 104 juta dolar AS. Kecuali penonton mulai bosan, The Marked Ones sepertinya akan tetap sukses lalu dibuatkan jilid keenam. Soal cerita mah, bisa diada-adain mengingat sekarang ini setiap orang bisa mendokumentasikan apa saja.*

Our Favorit Scenes: Jesse menyusul anjingnya yang masuk ke ruang bawah tanah, di rumah Anna. Perhatikan baik-baik sesuatu yang terekam di belakang Jesse saat masuk ke ruang bawah tanah.

Pemain: Andrew Jacobs, Jorge Diaz, Gabrielle Walsh, Reene Victor, Gloria Sandoval
Produser: Jason Blum, Oren Peli
Sutradara: Christopher Landon
Penulis: Christopher Landon
Produksi: Paramount Pictures, Blumhouse Productions, Room 101
Durasi: 84 menit
Foto: Paramount Pictures

(wyn/ade)

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto