Selalu Ada Perenungan Dalam Setiap Pesta Versi Guruh Soekarno Putra

Wayan Diananto | 23 Januari 2014 | 18:32 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Guruh Soekarno Putra (61) menggelar pesta ulang tahun di rumahnya, di kawasan Sriwijaya Raya, Jakarta, Senin (13/1) lalu. 

Putra Sang Proklamator membiarkan semerbak aroma magis menenggelamkan gemerlap pesta. Tebaran kembang melati serta dupa menyambut para tamu yang melangkah masuk ke pintu tuan rumah. Saat tumpeng dipotong, terdengar alunan tembang "Pangkur" dan "Rajah Kalacakra". Seketika hiruk-pikuk pesta terganti rona spiritual. 

"Semakin tahun berganti, saya semakin lupa dengan umur," canda Guruh ketika ditanya ulang tahun keberapa. Bagi Guruh, umur bukan lagi persoalan. Begitu pun konsep pesta ulang tahun tidak ada perbedaan dengan ulang tahun sebelumnya. "Bedanya, semakin sadar diri dengan durasi saya tinggal di dunia ini. Saya banyak mengambil pelajaran setahun terakhir," lanjutnya.

Guruh sebenarnya tidak terlalu menyukai ingar-bingar pesta. Bila hari ulang tahun tiba, ia ingin menyepi. Mau merenung, merefleksi diri. Tapi sudah menjadi kenyataan yang terus berulang, selalu ada hiburan dalam pesta ulang tahunnya. Tidak jarang, inisiatif menghelat pesta malah datang dari teman terdekat dan para kolega. Itu sebabnya, selalu ada perenungan dalam pesta versi Guruh. 
    
Tahun ini misalnya, perenungan kentara ketika potong tumpeng dimulai. Tumpeng ulang tahun buat Guruh dibuat dalam dua warna. Tumpeng nasi putih perlambang matahari, sumber kehidupan yang cahayanya putih berkilauan. Sebagian orang mengasosiasikan putih dengan hati nan suci. Warna kuning pada nasi tumpeng kedua mencerminkan emas, perlambang rezeki dan kemakmuran. Bersamaan dengan pemotongan tumpeng, terdengar lagu-lagu berisi rapalan doa.

(wyn/adm)
    

Penulis : Wayan Diananto
Editor : Wayan Diananto