Nadia Mulya Soal Kedekatan dengan Ayahnya yang Jadi Tersangka Kasus Century

TABLOIDBINTANG.COM - NADIA Mulya (33) dirundung musibah. Sang ayah, Budi Mulya, yang merupakan bekas Pejabat di Bank Indonesia, ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus Century. Kini Nadia hanya bisa bertemu ayahnya dua kali dalam seminggu. 

Ditemui Bintang Jumat (10/1), Nadia menceritakan kedekatannya dengan figur yang sangat dicintainya itu.

Presenter dan penulis buku ini menuturkan, meski keluarganya tengah dilanda masalah, tak menghalanginya untuk tetap bekerja sebagai seorang presenter. Bahkan penggarapan buku terbarunya pun tak  terganggu. “Tetap bekerja seperti biasa kok. Aku  masih memandu dua  program TV.  Aku juga sedang mempersiapkan buku mengenai kehamilan yang akan terbit bulan Febuari nanti,” ujar penulis buku Arisan: Kocok ini.

Ketika disinggung soal ayahnya yang kini menjadi tahanan  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), wajah finalis  Puteri Indonesia ini tidak berubah sama sekali. Ia tidak mendadak menutup diri. Sebaliknya, ia tetap mengumbar senyum. “Aku enggak menutupi apapun soal keluarga aku. Mau bertanya, silahkan. Aku akan menjawab,” jawabnya lantang.

Nadia bahkan sempat tertarik mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang bankir. Demi mewujudkan cita-cita itu ia sempat menuntut ilmu sampai ke Inggris. 

Lulus dengan gelar MSc Internasional dengan nilai yang memuaskan, sang ayah  sempat meminta Nadia  mengirim beberapa lamaran di perusahaan terkemuka di Indonesia. Dua perusahaan besar menerima Nadia. Namun ketika hendak melakukan interview mengenai gaji, di hari yang sama ia mendapat panggilan membintang sebuah iklan. Nadia memilih tawaran yang kedua. 

“Ayah awalnya sedih karena dia sudah bilang pada teman-temannya kalau anaknya akan mengikuti jejaknya,” kenang Nadia yang akhirnya didukung penuh oleh orang tuanya. Kepada ayahnya, Nadia  mengatakan  faktor uanglah yang menjadi alasannya memilih dunia entertainment. “Uang  yang aku dapatkan dari sekali main iklan atau presenter bisa beberapa bulan kerja sebagai karyawan,” kilah Nadia.

(han/adm)