Kisah Evi Masamba yang Gagal di D'Academy Asia Akibat Pita Suara Rusak

Vallesca Souisa | 23 Januari 2016 | 07:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pekan lalu Bintang baru saja berbincang-bincang dengan jawara D'Academy 2, Evi Masamba (25). Kali pertama bertemu pada 2016 ini, selepas kekalahannya di ajang D'Academy Asia (DAA) akhir tahun lalu.

Menjadi pertanyaan banyak orang, bagaimana Evi yang suaranya mumpuni itu tergeser di babak lima besar.

Kegagalan ini ternyata dipengaruhi kesehatannya yang menurun. Sampai memperparah pita suara Evi yang kondisinya sudah rapuh.

Di profil WhatsApp-nya pemilik nama lengkap Evi Anggraeni ini menulis status terakhir bertanggal 17 November demikian: “Ke dokter dulu, periksa amandel kambuh lagi. Suara enggak ada. Ingin rasanya berhenti dari dunia figur ini".

Dunia figur yang dimaksud adalah dunia keartisan. Mengapa Evi yang dikenal ceria dan pantang menyerah menyiratkan dirinya kelelahan? Saat dihubungi gadis ini tengah dalam perjalanan menuju kampungnya di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Mulanya kami tak tahu Evi dalam masa pemulihan kesehatan, sampai kami menyinggung soal tergesernya di babak 5 besar DAA.

"Itu, kan babak 5 besar. Secara skala acara pun, ajang DAA tingkatnya lebih tinggi, kontestannya dari beberapa negara. Lagu yang dinyanyikan pun dari berbagai genre melayu. Secara teknis kompetisi ini memang lebih berat. Sementara aku sendiri sebenarnya lagi sakit,” demikian ungkapnya.

Semua berawal dari jadwalnya yang luar biasa padat. Stamina menurun, ia kerap terserang radang, kemudian amandelnya juga kambuh. Untuk seorang penyanyi keluhan-keluhan ini rawan terhadap suara.

“Suaraku sudah hilang-hilangan. Pita suaraku terserang juga. Memperparah kondisi pita suara yang memang sudah kurang bagus. Sementara di sisi lain aku harus tetap memaksa diri menyanyi di DAA. Aku hampir menyerah dan mau mengundurkan diri. Tapi aku kemudian tetap bertekad meneruskan kompetisi,” tutur Evi.

Padahal dokter sudah memperingatkan agar Evi tak menyanyi. Namun dia merasa sayang melewatkan kompetisi yang tinggal beberapa langkah lagi.

Meneruskan kompetisi saat kondisi fisik menurun akibatnya ia melakukan kesalahan di sana-sini.

“Pada babak 5 besar itu, aku sudah memaksakan suaraku semaksimal mungkin, walau agak sakit. Tapi akhirnya aku membuat kesalahan fatal lainnya. yaitu salah lirik”.

Tersenggollah Evi malam itu. 

(val/gur)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor : Vallesca Souisa