Gempa di Aceh, 400 Lebih Korban Luka Dirujuk ke RSUD Chik Ditiro

TEMPO | 7 Desember 2016 | 14:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sebanyak 400 korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli. "Lebih 400 korban gempa Pidie Jaya sudah ditangani oleh tim dokter RSUD Sigli," kata Direktur RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, Mohd Riza Faisal Mars di Sigli, Rabu, 7 Desember 2016.

RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli yang berada di Jalan Banda Aceh- Medan, juga membuka posko informasi tentang korban gempa, yang hingga siang menjelang sore terus berdatangan. Semua ruang rawat inap rumah sakit penuh.

Korban yang dirujuk ke RSUD Tgk Chik Ditiro umumnya mengalami patah tulang, lebam dan luka pada kulit karena terkena puing bangunan yang roboh.  "Ada tiga pasien yang luka parah langsung dirujuk ke Banda Aceh. Ada yang dibolehkan pulang dan ada juga yang mendapat perawatan intensif," katanya.

Di tempat lain, gedung lantai 4 Sekolah Tinggi Azziziyah (STAI) Samalanga, Kabupaten Bireuen roboh akibat gempa 6,4 Skala Richter (SR). Lantai I hancur  bangunan lantai II. Satu orang mahasiswa dilaporkan patah kaki, puluhan lainnya luka-luka. Selain gedung STAI Samalanga, kubah masjid didalam komplek Dayah Mudi Mesra juga runtuh.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mochammad Riyadi mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa di Pidie Jaya dipicu oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Menurut Riyadi, dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut. 

 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor : TEMPO