Sempat Menolak, Setelah Dibujuk Istri Akhirnya Aldi Taher Mau Menjalani Kemoterapi

Vallesca Souisa | 29 Januari 2017 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Aldi Taher sering murung di masa awal mengidap kanker. Begitu juga dengan istrinya.

“Tapi kemudian dia mengerti, tangisannya bisa membuat saya sedih. Sementara saya diminta dokter enggak boleh terlalu memikirkan, karena bisa mempercepat perkembangan sel kanker,” kenang Aldi.

Paham bahwa kesedihan tak mendatangkan keuntungan apa pun, selanjutnya Georgia lebih banyak memperlihatkan keceriaan di depan suami. 

Untuk menaklukkan kanker, dokter meminta Aldi melakukan kemoterapi. Ia sempat tak mau menjalani kemoterapi. Berkat dukungan dan bujukan Georgia, Aldi akhirnya berubah pikiran.

“Dia bilang, ‘Kita enggak akan pernah tahu bagaimana ke depannya kalau enggak mencoba (kemoterapi). Kamu enggak kasihan pada anak? Kamu harus berjuang untuk sembuh.' Saya lalu melihat anak saya, Geraldine. Dia berusia setahun, baru bisa jalan, lagi lucu-lucunya. Melihat dia, saya memutuskan untuk kemoterapi,” bebernya. 

Dukungan untuk melakukan kemoterapi juga datang dari sahabat-sahabat pelantun “Munaroh” ini.

“Saya juga mendapat dukungan dari teman-teman survivor (kanker), Kak Ria Irawan dan Kak Julia Perez. Tiga hari sebelum kemoterapi pertama, Kak Ria sempat datang ke rumah untuk memberikan informasi seputar kemoterapi. Dia mengatakan saya enggak perlu takut. Pasalnya, kemoterapi berfungsi untuk membunuh sel-sel jahat di dalam tubuh. Tapi ada efek sampingnya, kemoterapi bisa menimbulkan mual, muntah, dan pusing. Jadi sebetulnya saya berjuang melawan 2 hal, kanker itu sendiri dan pengobatan kemoterapi,” papar Aldi yang dijadwalkan menjalani 6 kali kemoterapi. 

Sejak menjalani kemoterapi, bukannya menurun, berat badan Aldi malah naik. Ia terlihat lebih gemuk dari sebelumnya.

“Alhamdulilah, saya masih doyan makan. Bobot saya sekarang naik 2 kg. Tapi setelah kemoterapi lagi, biasanya berat badan turun 1 kg. Jadi memang harus makan terus, karena setiap selesai kemoterapi, tubuh digempur oleh bahan kimia,” Aldi mengisahkan.

Memasuki kemoterapi kedua, rambut Aldi mulai rontok. Beruntung ia memiliki rambut yang lebat, sehingga meski sudah menjalani kemoterapi kelima, ia tak mengalami kebotakan.

“Saat rangkaian kemoterapi selesai dan kondisi membaik, rambut akan tumbuh kembali dan lebih bagus tumbuhnya. Kulit yang tadinya menjadi agak gelap karena pengaruh bahan kimia, lama-lama kembali seperti semula,” jelas Aldi. 

Aldi menjalani perawatan kemoterapi dengan semangat dan pikiran positif. Menurutnya, itulah kunci kemenangan melawan kanker atau penyakit lainnya. Jika Anda bertemu langsung dengan Aldi, Anda tak akan melihat dia seperti seseorang yang tengah mengidap kanker. Dia selalu terlihat ceria dan segar.

“Penderita kanker justru harus sering tertawa. Sering menonton film komedi atau kartun. Harus juga berpikiran positif. Enggak semudah membalikkan telapak tangan sih, tapi harus terus berusaha enjoy”.

 

(val/gur)

 

Penulis : Vallesca Souisa
Editor : Vallesca Souisa