Fanny Ghassani Stres Membuka Salon

Yohanes Adi Pamungkas | 26 Februari 2017 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menunggu penetapan waktu pernikahan, Fanny Ghassani menyibukan diri mengurus bisnis salon yang sudah satu tahun dirintisnya.

Aktivitas Padat? Jaga Kesehatan dengan Cara Sederhana Berikut Ini

Ketertarikan berbisnis salon dilatarbelakangi oleh kebutuhan perempuan untuk senantiasa menjaga penampilan ketika hendak bepergian. Ibunya misalnya, meski tidak lagi muda, ia masih membutuhkan perawatan.

“Orang akan mengeluarkan biaya berapapun agar tetap cantik,” tegas dia.  

Salon yang dimiliki oleh Fanny menyasar pasar kelas menengah ke bawah. Bukan salon mewah yang didatangi kaum sosialita.

“Pemikiran aku sederhana, banyak orang rela menge-blow rambut di salon mahal dengan harga ratusan ribu sementara biaya menge-blow di salon aku hanya 35 ribu. Padahal hasilnya aku jamin sama saja. Kalau ada yang murah kenapa harus cari yang mahal,” tutur Fanny panjang lebar. 

Celakanya, bisnis salon Fanny hingga saat ini belum balik modal. “Satu tahun ini memang belum menguntungkan karena lebih banyak keluar biaya operasional,” katanya.

Masalah lain yang terkadang muncul adalah menghadapi karyawan yang berperilaku aneh. 

“Membuka bisnis salon terkadang ribet dan ribut. Aku bahkan suka emosi dan mulai berpikir untuk menutup salon. Tapi semua aku nikmati saja karena aku masih membutuhkan waktu untuk belajar,” pungkas Fanny.

 

(han/gur)

 

Penulis : Yohanes Adi Pamungkas
Editor : Yohanes Adi Pamungkas