Cerita Awal Mula Ketertarikan Bondan Winarno Pada Dunia Kuliner
TABLOIDBINTANG.COM - Bondan Winarno wafat pada Rabu, 29 November. Ia dikenal khalayak sebagai presenter dan juga pakar kuliner. Ketertarikan Bondan pada dunia makanan terjadi sejak masih kanak-kanak. Sejak kecil, bungsu dari 3 bersaudara ini terbiasa dengan pasar basah.
"Kakak pertama saya laki-laki dan tidak mungkin ke pasar. Kakak kedua saya perempuan. Tetapi dia sering pingsan kalau berada di pasar. Mungkin karena tidak tahan baunya. Akhirnya saya yang jadi 'korban' untuk pergi ke pasar dan membantu ibu di dapur," cerita Bondan dalam wawancara dengan tabloid Bintang Indonesia pada 2006 lalu.
Kegiatan belanja dan membantu di dapur membuat Bondan memiliki perhatian yang besar terhadap makanan. Akumulasi penglihatan tentang bahan makanan dan memasak terekam jelas di kepala Bondan. Sedikit demi sedikit ia hafal bagaimana cara memasak aneka hidangan. Sedikit demi sedkit pula Bondan tahu bagaimana cara memilih bahan-bahan yang segar dan berkualitas.
Beranjak remaja, Bondan aktif di pramuka. Ia sangat senang dengan petualangan, berkemah dan kegiatan pramuka lainnya. Satu hal yang membuat Bondan lebih bersemangat, ia bisa memasak untuk teman-temannya. "Saya sampai memiliki tanda khusus kecakapan memasak," kenangnya. Dari kegiatan itulah Bondan pergi ke luar negeri pertama kali. Pada 1967, ia menerima penghargaan Baden Powell Adventure. "Sejak saat itu entah kenapa saya memiliki pekerjaan yang mengharuskan saya pergi ke luar negeri," kata ayah dari Marisol, Eliseo, dan Gwen ini.
Anugerah itu disyukuri Bondan Winarno. Karena dengan begitu, dirinya bisa mengembangkan ketertarikannya akan kuliner. Di sela-sela tugasnya, Bondan menyempatkan datang ke pasar dan mencari tempat-tempat makan yang enak. Saat itu belum terpikirkan untuk menulis jurnal tentang makanan. "Saya hanya menikmati mencicipi berbagai macam makanan, mengetahui cerita-cerita di baliknya," tutur Bondan.
Apresiasi Bondan terhadap makanan semakin hari semakin meningkat. "Apresiasi itu berkembang menjadi apresiasi terhadap budaya. Banyak orang makan hanya makan saja," ujarnya. Bondan mencontohkan negara Prancis. Di negara itu, terdapat budaya makan yang tinggi. Hal itu ingin ditularkan Bondan ke Indonesia. Alasannya, Indonesia juga memiliki beragam budaya yang berkaitan dengan makanan. "Contohnya ada makanan yang disajikan pada upacara tertentu atau waktu tertentu. Itu 'kan budaya," kata Bondan.
Di kemudian hari, Bondan mendirikan milis Jalansutra untuk menyalurkan kesukaanya pada kuliner. Bila di India ada Kama Sutra yang berarti pengetahuan tentang hubungan pria dan wanita, di Singapura ada Makan Sutra yang berarti pengetahuan tentang makanan, maka Jalansutra bisa diartikan pengetahuan tentang jalan-jalan. Bondan banyak menuangkan pengalamannya traveling ke berbagai daerah dan berbagai negara. "Awalnya tentang jalan-jalan. Tetapi otomatis jalan-jalan pasti melibatkan makan. Ternyata respons pembaca tentang makanan luar biasa," terangnya. Karena Jalansutra itulah, Bondan Winarno dipercaya menjadi host Wisata Kuliner.
-
Bondan Winarno Meninggal Dunia, Suasana Haru Menyelimuti Rumah Duka
Ryan MuhjaniKamis, 30 November 2017