Tips Jitu Juragan Daster Batik Raup Omset Rp 1 Miliar dalam Satu Hari di Tiktok
TABLOIDBINTANG.COM - Mengikuti perkembangan zaman, kini daster telah hadir dalam beragam bentuk, motif, dan juga bahan. Desainnya yang sederhana dan longgar pada tubuh memberikan kenyamanan saat beraktivitas di rumah atau bahkan di luar rumah.
Begitupun yang dirasakan Kitri, sosok dibalik kesuksesan Lingsir Ndalu Grosir asal Solo, bersama suaminya, Bima Dwi Putra. Mereka membuktikan bahwa daster batik merupakan bisnis yang menjanjikan dengan pasar yang luas dan selalu diminati.
Solo, kota asal Lingsir Ndalu, dikenal sebagai penghasil kain batik terbesar di Indonesia menawarkan sebuah fondasi yang kuat bagi bisnis ini untuk tumbuh dan berkembang.
Bisnis yang dimulai dari penjualan secara eceran ini pun terus mengalami perkembangan dimana saat ini Lingsir Ndalu menerima pesanan dengan jumlah besar seperti pesanan grosiran ataupun pesanan partai.
Dalam waktu setahun, Lingsir Ndalu berhasil memasarkan produknya hingga ke luar kota bahkan ke luar pulau seperti Sumatra dan Sulawesi.
"Kami membangun bisnis ini melalui kerja sama dengan pabrik kain untuk dapat membuat konveksi sendiri. Namun, di akhir tahun 2021, kami sempat mengalami penurunan bisnis drastis hingga bangkrut akibat berbagai masalah yang dihadapi, seperti ditipu pelanggan bahkan ditipu kawan sendiri," jelas Bima.
"Penipuan juga terjadi oleh partner konveksi yang kami pernah ajak kerja sama," lanjutnya.
Di tahun 2022, Lingsir Ndalu coba mencari peluang kembali dengan berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan mobil. Semangat untuk bangkit kembali membawa mereka menemukan strategi baru melalui pemanfaatan platform digital, yaitu TikTok.
Melalui TikTok, Bima merasa sangat terbantu dengan mengalami peningkatan pada penjualan produknya. Promosi kampanye Ramadan di 2022 menjadi momen tak terlupakan bagi Lingsir Ndalu dimana pesanan yang awalnya hanya 5-7 pesanan meningkat hingga ribuan.
Dengan bimbingan dari tim TikTok dalam menerapkan strategi pemasaran, Lingsir Ndalu mencoba untuk mengikut kampanye lainnya pada periode Payday Sale yang membuat mereka berhasil mendapatkan omset lebih dari Rp 1 miliar dalam satu hari live streaming.
Bima dan Kitri tidak hanya bangkit dari keterpurukan tapi juga berhasil mengadaptasi dan mengoptimalkan kehadiran digital mereka untuk mengembalikan kejayaan Lingsir Ndalu.
Berikut beberapa strategi pemasaran yang mereka terapkan:
1. Eksplorasi Fitur TikTok Bima dan Kitri tidak pernah takut untuk mencoba berbagai fitur yang ditawarkan oleh TikTok, termasuk video dan live streaming. Strategi dengan fokus pada live streaming menjadi titik balik penjualan yang melesat berkat interaksi yang dibangun secara langsung dengan pelanggan.
2. Program Afiliasi Mengadakan program afiliasi menjadi langkah cerdik untuk memperluas jangkauan pasar. Hasilnya dapat terbilang berhasil di mana penjualan melonjak drastis, hal ini membuktikan efektivitas kolaborasi dengan produsen dan para afiliasi.
3. Konten Menghibur dan Edukatif
Dalam setiap sesi live streaming, Lingsir Ndalu selalu menyajikan konten yang tidak hanya informatif tapi juga menghibur, salah satu yang menarik adalah eksperimen mencuci daster batik untuk menunjukkan kualitas produk yang anti luntur.
Bima merasa pelaku UMKM lain perlu punya motivasi yang kuat untuk berkecimpung dalam dunia bisnis fesyen, apalagi dengan fokus ke motif batik yang sudah dikenal luas oleh banyak masyarakat.
"Nah, di tengah kompetisi pasar itulah, kami melihat TikTok sebagai platform dan juga ekosistem yang pas untuk berkreasi dan membuat strategi berjualan yang menyenangkan bagi target pelanggan kami, apalagi untuk produk asli Indonesia," kata Bima.
"Salah satunya, TikTok memberikan dukungan penuh terhadap penjual batik dengan kampanye Melokal dengan Batik yang sangat meningkatkan antusiasme pengguna TikTok yang menyukai produk batik," tambahnya.
Melalui kampanye #MelokalDenganBatik yang didukung melalui Shop | Tokopedia pada awal 2024, Lingsir Ndalu Grosir berhasil meningkatkan penjualan mereka sebesar 2,7 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan strategi pemasarannya melalui peningkatan durasi siaran langsung mereka pada platform TikTok menjadi 15 jam per hari, meluncurkan berbagai produk baru yang disertai diskon spesial, hingga memasang iklan untuk menarik minat pengguna TikTok lebih banyak.