Cerita Addie MS Tinggalkan Kemapanan Demi Ikuti Kata Hati

Abdul Rahman Syaukani | 14 Januari 2019 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Addie MS sempat mengungkap pengalaman hidupnya di masa lalu kepada Tabloidbintang.com. Sebelum terkenal dan sukses seperti sekarang ini di dunia musik, ada banyak pengalaman pahit yang sempat dirasakannya.

Addie MS sempat terlibat konflik dengan orang tua lantaran memutuskan untuk meniti karier di dunia musik. Sementara orang tuanya tidak terlalu yakin masa depan musisi bakal cerah.

“Saya kalau dilihat dari awal kenapa ke dunia musik, lulus SMA saya ditentang orang tua ke dunia musik. Saya bilang sama Papa saya jangan dikasih duit. Sejak SMA sampai sekarang saya satu-satunya dari 8 bersaudara yang tidak dibayarin orang tua,” kata Addie MS.

Untuk menempuh pendidikan, Addie MS terpaksa mencari dana sendiri karena orang tuanya tidak lagi memberikan uang. Namun berkat semangat Addie MS yang terus menyala, dia berhasil mematahkan anggapan orang tuanya salah tentang musisi. Addie MS sukses di dunia musik dengan mengikuti kata hatinya.

“Saya menempuh pendidikan sendiri, karena apa? Karena kata hati. Bermusik kata hati gitu. Utang sana, utang sini yang penting saya enggak terima duit dari orang tua. Saya ingin membuktikan, saya bisa hidup di musik,” tuturnya.

Addie MS mengawali karier di dunia musik di musik pop. Berada di puncak kesuksesan di dunia musik pop kala itu, Addie MS malah tergiur dengan musik orkestra. Bermodalkan keyakinan bahwa dia bisa, Addie MS lantas meninggalkan musik pop yang sudah memberinya banyak pemasukan. Dan dia memantapkan hati ke jalur musik orkestra.

“Begitu 12 tahun di musik pop saya tiba-tiba pengin mendirikan orkes simfoni, saya tinggalkan tuh yang sudah enak-enak yang pendapatan jauh lebih banyak dibanding orkestra. Sama istri berantem,” katanya.

Bermodalkan keyakinan dan mengikuti kata hati, Addie MS juga sukses di dunia musik orkestra. Bahkan sejarah mencatat sudah pernah manggung di hadapan 6 Presiden RI dari Presiden Soeharto sampai Presiden Jokowi.

(man / wida)

Penulis : Abdul Rahman Syaukani
Editor : Abdul Rahman Syaukani