RESENSI FILM Jaran Goyang: Cinta Ditolak, Kuda Bertindak

Panditio Rayendra | 10 Juli 2018 | 22:20 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lagu Jaran Goyang milik Nella Kharisma yang diunggah di YouTube pada April 2017, kini telah menembus 179 juta. Selama setahun terakhir, lagu ini cukup viral dan sering dinyanyikan sejumlah artis di tayangan TV. Seolah tak mau ketinggalan momen, muncul film horor berjudul Jaran Goyang.

Jaran berarti kuda. Namun film ini tak mencerita kuda yang bergoyang. Jaran Goyang adalah sejenis guna-guna atau pelet. Untuk menundukkan orang yang menolak atau memutus cinta, pakai 'jurus' jaran goyang saja. Hal ini yang dilakukan Dirga (Ajun Perwira).

Bekerja sebagai tukang kebun, Dirga menaruh hati pada Elena (Cut Meyriska), majikannya sendiri. Elena yang berstatus sebagai penyanyi dangdut terkenal, memandang Dirga sebelah mata. Apalagi Elena sudah memiliki kekasih pria bule kaya, Robert.

Sakit hati karena ditolak Elena, Dirga menemui bulik atau bibinya (Nova Eliza) di kampung. Dirga tahu bahwa Bulik menguasai ilmu pemikat. Meski awalnya menolak, Bulik luluh dengan Dirga yang memaksa. Di sinilah petaka dimulai.

Saya sadar Jaran Goyang bukan film horor yang digarap serius layaknya Pengabdi Setan, karenanya tak berharap banyak. Kadang menonton film horor yang 'sederhana', bisa menjadi guilty pleasure tersendiri. Sayangnya ini tak saya dapatkan dari Jaran Goyang. Dimulai dengan motif Dirga. Di awal, Dirga tampil meyakinkan bahwa dia nekad memakai ilmu hitam akibat sakit hati cintanya ditolak. Namun belakangan, tujuannya menjadi tak fokus apakah mengejar cinta, harta atau sekadar bersenang-senang.

Unsur menakutkan atau mengagetkan dalam Jaran Goyang juga tidak terlalu banyak. Malah, 'setan hitam' yang di trailer membuat saya penasaran, hanya sedikit tampilnya. Penggambaran Elena sebagai penyanyi dangdut, hanya ditampilkan di opening saat manggung bareng Trio Macan. Itu pun, Cut Meyriska kurang piawai dalam adegan lipsync. Coba lihat cara dia memegang mic. Jika hendak memanfaatkan lagu Jaran Goyang yang tengah viral, semestinya profesi Elena sebagai penyanyi dangdut bisa diekspos lebih banyak.

Kesan seksi atau sadis, juga tidak terasa di Jaran Goyang. Maklum saja, batas umur film ini 13 tahun ke atas. Jaran Goyang malah berusaha dramatis dengan memberikan plot twist rasa sinetron seputar garis keturunan, yang sayangnya tidak terlalu berpengaruh pada premis utama.

Terlepas dari kekurangannya, ada satu adegan yang bikin saya baper yaitu saat Elena dengan tega menyiram Dirga dengan kopi panas. Saya yang pernah di posisi Dirga bisa merasakan kesakitannya. Aduh maaf, kok saya jadi curhat, sih.

(ray/ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor : Panditio Rayendra