Ikut Buat YouTube Channel, DMasiv Ingin Ada Pendokumentasian

Christiya Dika Handayani | 27 Maret 2019 | 08:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak selebriti Indonesia mulai menjajal peruntungan di platform YouTube dengan menjadi YouTubers. Hal ini juga dilakukan sejumlah musisi, salah satunya grup band D'Masiv.

Band yang terbentuk sejak tahun 2003 ini diketahui membuat channel YouTube dengan nama D'MASIV OFFICIAL. Channel yang telah memiliki 39,448 subscribers ini tak hanya membahas soal musik sesuai bidang mereka, namun ada beberapa konten yang memang berkolaborasi dengan Youtubers lainnya.

Saat berkunjung ke kantor Tabloidbintang.com, band yang digawangi, Rian, Ray, Rama, Kiki, dan Wahyu ini mengungkap jika mereka ingin menunjukkan sisi lain para personel D'Masiv lewar channel YouTube tersebut.

"Sebenernya sih kita cuma mau mengeluarkan sisi lain dari D'Masiv aja yang orang-orang enggak tahu. Mereka suka apa sih selain di musik, nah itu kita tuangkan idealisme kita itu di Youtube," tutur Rama, sang gitaris.

Tak hanya itu, sang drummer Wahyu, mengatakan channel YouTube ini juga dibuat sebagai ajang pendokumentasian. Pasalnya, mereka merasa Industri musik Indonesia masih kurang dalam hal pendokumentasian.

"Manfaat lainnya dengan kita punya channel youtube adalah pendokumentasian. Dulu-dulu kan palingan orang diluar sana cuma bisa lihat dokumentasi foto saat kita konser atau saat kita promo. Sekarang dengan adanya Youtube kita bikin-bikin video sendiri, orang jadi tahu 'oh saat D'Masiv rekaman tuh begini, saat D'Masiv jalan tuh begini, saat manggung tuh begini, saat kuliner tuh begini'. Jadi justru itu manfaatnya orang jadi tahu banyak tentang band-nya itu," ungkap Wahyu.

"Jadi sebenernya kekurangan dari industri musik indonesia itu adalah pendokumentasian. Nah kalau kita mungkin banyak yang kayak, bayangin kalau dulu Koes Plus bikin video, ada video proses mereka rekaman, bakal jadi suatu hal yang luar biasa, jadi harta karun banget," sambung Rian.

Rian pun bersyukur bisa hidup di era seperti saat ini dengan alat yang serba canggih. Ia pun memilih memanfaatkan hal tersebut dan tidak terlalu memikirkan soal keuntungan yang akan mereka dapat.

"Jadi ini satu hal yang harusnya kita syukuri dan kita harus memanfaatkan dengan benar-benar. Makanya benar kata Wahyu itu pendokumentasian. Kalau dapet ad-sense ya kita enggak terlalu memikirkan itu. Tapi ya kalau dapat Alhamdulillah, jadi itu bonus aja. Tujuan kita untuk pendokumentasian. Kita yakin 30 atau 50 tahun lagi itu akan jadi suatu harta karun buat kita," pungkas Rian.

(dika/ari)

Penulis : Christiya Dika Handayani
Editor : Christiya Dika Handayani