Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Kamis 17 September 2020

Binsar Hutapea | 17 September 2020 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Kamis 17 September 2020

Lili, Beben, dan Edo sedang bersama. Beben dan Edo asyik dengan HP masing-masing. Lili tanya Gino kenapa belum datang juga. Beben dan Edo jawab sekenanya, "Kan lagi sama Wulan, ya pasti lama lah."

Gino lagi sebal karena Wulan lama banget. Tapi demi janji pada Wulan, Gino rela deh. Gino putar lagi janji Wulan padanya. Gino senang. Tiba-tiba Beben telepon. Gino angkat. Gino keki karena diganggu.

Lili tampak heran dan menimbang-nimbang. Lili yakin pasti ada sesuatu. Dan kenapa juga Gino tidak masuk, kenapa malah di luar? Gino bingung jawabnya. Lili serobot. Pasti ada udang di balik batu nih.

Joko tampak tegang. Dia tatap Inah. Inah jadi buru-buru jelaskan,"Joko... ini pengacaranya Bu Nilam. Ibu.. hanya.. Ibu cuma mau nanya-nanya soal tuntutan Pak Prapto." Pengcara dikasih kode oleh Inah.

Nilam tampak syok. Saat dikasih tahu Alya dan Satria tentang saksi mata yang kenalkan Nilam di dekat lokasi. Nilam ketakutan menangis, dan mohon agar mereka tak bilang pada siapa pun.

Nilam merasa hidupnya hancur sudah. Karena kebodohannya sendiri. Wulan jadi tak tega. Wulan tidak apa-apa seperti ini. Wulan tak mau hidup Tante Nilam dan Indro jadi taruhannya.  

Satria kaget kalau Joko sama sekali tak tahu Nilam yang bakar. Kenapa Wulan tak kasih tahu Joko. Wulan beranggapan semakin sedikit yang tahu semakin baik buat Nilam. Wulan kasihan.

Inah dan Joko pulang. Inah mau masak buat Joko dulu. Joko mengangguk. Kasihan pada ibunya. Joko duduk di depan laptopnya. Dan menulis di laptopnya itu. Joko buka blognya dan menuliskan artikel baru.

Wulan lagi buka laptop dan baca apa yang Joko tulis. Wulan terharu, sedih dan menangis. Tahu betapa menderitanya joko. Wulan minta maaf karena harus menyimpan banyak kebenaran dari Joko. Seperti soal Nilam.

Wulan ambil walkie talkie itu. Berjalan ke arah tempat tidur dekat jendela. Wulan pencet tombolnya dan bicara, "Halo.. halo.. test.. tes." Wulan menunggu. Tak ada jawaban. Wulan coba lagi.

Joko pegang walkie talkie. Terdengar suara Wulan, sejak kapan dia jadi kucing imut. Joko tertawa. Wulan juga. Wulan senang banget. Joko juga. "Ide kijang satu boleh juga nih pakai Walkie talkie," kata Joko tersenyum.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea