Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Senin 2 November 2020

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Senin 2 November 2020

Dokter sedang berjuang menyelamatkan Satria. Dokter menggeleng. Korban sudah tak bisa di selamatkan. Wulan dan Joko datang. Tepat di saat dokter dan perawat menutup tubuh Satria dengan kain putih.

Linda dan Gina tiba di sini. Inah ternyata sudah menunggu. Linda dapat telepon dari nomor tak di kenal. Ternyata yang menelepon adalah Joko. Linda heran. Kenapa Joko telepon.

Linda dibawa ke rumah sakit. Di bawa petugas dengan brankar. Gina dan Inah yang temani. Mereka masih syok. Linda harus ditangani dokter dulu. Gina tak percaya dengan apa yang terjadi. Inah juga.

Indro dengan baju ayamnya sedang membagikan flyer. Tak begitu banyak yang terbagikan karena tak begitu banyak orang yang lewat waktu itu. Indro ambil kesempatan itu untuk minum. Ria muncul. Tampak menangis sedih.

Linda diinfus. Di rawat. Masih tak sadarkan diri. Wulan, Inah, Gina, dan Joko di sini. Mereka sedih sekali. Wulan peluk mamanya. Kenapa kemalangan begitu bertubi-tubi menerpa mereka.

Indro tampak gelisah di sini. Joko hampiri Indro. Indro kenapa. Indro benar-benar stres dan panik. Lukman sudah tak ada. Satria juga sudah tiada. Sekarang Indro benar-benar mencemaskan Wulan dan Linda.

Ambyar dibantu Roni, Gino, Beben dan Edo sedang menyiapkan kursi dan bangku untuk orang melayat. Sudah mulai ramai. Ada foto Satria di sini. Semua sedih lihatnya. Pak Iwan juga datang melayat.

Di dalam juga ada foto Satria tepat di atas kepala jenazah. Joko, Wulan, Gina, dan beberapa warga sedang yasinan. Jenazah Satria di depan mereka. Gina tampak terpukul sedih disini. Tak berhenti menangis.

Inah kasih tahu Gina kalau Linda masih belum siuman. Kondisinya masih sama, malah sempat drop dan membuat cemas. Gina jadi cemas. Inah bilang sepertinya Linda tak mungkin menghadiri pemakaman putranya.

Roni lagi duduk. Santi muncul dekat Roni. Roni pura pura telepon," Halo cantik, apa kabar. Eh... teleponnya nanti saja ya, soalnya lagi di tempat teman yang ada kemalangan." Santi tampak cemburu.