Falcon Script Hunt: Ini Dia 7 Cerita Terbaik yang Bakal Difilmkan
TABLOIDBINTANG.COM - Ajang pencarian bakat menulis cerita film, Falcon Script Hunt, yang digelar oleh Falcon Pictures telah berakhir. Tujuh sutradra yang ditunjuk menjadi juri, mulai Rako Prijanto, Ifa Ifansyah, Fajar Bustomi, Danial Rifky, Anggi Umbara, Indra Gunawan, hingga Indra Gunawan, telah memilih skrip yang dianggap terbaik.
Dari sekitar 1.600 naskah yang masuk, Rako Prijanto memilih cerita berjudul “Catatan Harian Para Pembohong” karya Hidayatullah. Sutradara film Teman Tapi Menikah ini, memilih cerita ini karena tulisannya yang matang. “Karakter tokohnya jelas, dan related dengan kehidupan kita. Dan yang pasti bisa di eksekusi menjadi sebuah film. Judulnya menarik dan original banget,” urainya.
Sutradara lainnya, Anggi Umbara, memilih cerita berjudul “Balada Sepasang Kekasih Gila” karya Hang Gagas. “Ceritanya menarik banget tentang cinta orang gila. Saya suka, karena ini sudut pandangnya beda. Ini drama banget, dan lebih ke sastra sih menurut saya,” ungkap sutradara film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss Part 1 & 2 ini.
Sedangkan Ifa Ifansyah, memilih cerita yang berlatar belakang misteri. “Setelah membaca kemudian menimbang-nimbang, saya memilih cerita berjudul The Murderer, karya Refin Palung. Saya suka cerita bisa dibilang bukan cerita anak-anak, tapi dilihat dari sudut pandang anak-anak. Menurut saya akan ada misterinya, di cerita yang saya pilih ini,” ujarnya.
Lain lagi dengan Fajar Bustomi, yang selalu menggarap film-film drama, iapun tidak ingin keluar dari zona nyamannya. “Mudah-mudahan ini pilihan yang tepat buat saya. Setelah mendapatkan ini, sepertinya saya belum mendapatkan ceritanya seperti ini sebelumnya. Saya suka banget filmnya Teguh Karya Ibunda. Jadi saya ingin membuat film cerita tentang ibu. Untuk itulah saya memilih cerita berjudul Jangan Ambil Surgaku, karya Ari Kerling,” katanya.
Danial Rifky setelah membaca naskah-naskah yang masuk, sutradara film Haji Backpacker ini memilih cerita berjudul Katok Mencari Dalang Gusti karya Ayu Puspagathy. “ Alasan saya memilih cerita ini karena berlatar tentang Bondowoso. Saya belum pernah kesana, tapi saya bisa membayangkan bagaimana keunikan hidup masyarakat disana,” ujarnya.
Juri lainnya, Indra Gunawan memilih cerita yang secara kebetulan pernah ia alami.” Saya memilih cerita berjudul Pelangi Tanpa Warna Karya Mahfriza Kifani. Saya memilih cerita ini karena sebuah novel drama, kebetulan sekali pernah saya alami. Bagaimana orang yang kita cintai kena penyakit. Jadi merubah keadaan keluarganya. Kebetulan saya pernah mengalami kejadian seperti itu,” ungkapnya.
Sutradara film Gila Lo Ndro, Herwin Novianto, memilih naskah berjudul unik, "KPR (Kapan Pindah Rumah)". "Setelah membaca naskah dari Falcon Script Hunt, saya memilh cerita karya Annisa Diandari Putri berjudul Kapan Pindah Rumah. Menurut saya ceritanya sederhana, tapi mempunyai makna yang bagus. Dan kejadian ini, sepertinya bisa dirasakan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia,” kata Herwin.
Selain karyanya dibuat film, tujuh pemenang Falcon Script Hunt masing-masing akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 50 juta rupiah.
-
Film Tv Musik
Falcon Script Hunt: Ini Dia 7 Cerita Terbaik yang Bakal Difilmkan
Ari KurniawanSelasa, 1 Desember 2020