Desakan Evaluasi Cerita Menguat, Mulai Hari Ini Sinetron Zahra Stop Tayang

TABLOIDBINTANG.COM - Belum genap 2 minggu menyapa pemirsa, pihak Indosiar menghentikan sementara penayangan Mega Series Suara Hati Istri: Zahra. Sebagai gantinya mulai sore ini, Sabtu (5/6), ditayangkan Mega Series Suara Hati Istri: Terjebak Permainan Wanita Yang Pintar Bersandiwara.

Penghentian sementara Zahra merupakan buntut dari protes yang gencar dilayangkan berbagai pihak dan kalangan sejak awal pekan ini. Oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Indosiar diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap Zahra. 

Evaluasi tersebut seperti dilansir dari kpi.go.id mencakup jalan cerita dan kesesuaiannya dengan klasifikasi program siaran yang telah ditentukan (R) serta keterlibatan artis yang masih berusia 14 tahun untuk berperan sebagai istri ketiga. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo dalam pertemyan dengan Indosiar dan rumah produksi Mega Kreasi Films (MKF), Kamis (3/6) lalu. 

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut atas aduan masyarakat selama beberapa hari terakhir. Selain keberadaan anak di bawah umur yang memerankan istri ketiga, publik juga keberatan dengan muatan cerita yang sarat kekerasan dalam rumah tangga dan romantisme suami istri yang berlebihan. Sehingga publik menuntut penghentian sinetron tersebut. 

Menyikapi penyampaian KPI guna melakukan evaluasi Zahra secara menyeluruh, tidak sebatas penggantian pemeran Zahra, pihak Indosiar melalui Direktur Program SCM Harsiwi Achmad mengambil langkah menghentikan sementara program siaran tersebut. Langkah tersebut dilakukan untuk memberi waktu pada Mega Kreasi Films untuk menutup sementara cerita dan menyusun alur cerita lanjutannya. 

Apa pun evaluasi dan perubahan yang dilakukan, tentu akan mendapatkan perhatian publik. Apalagi menurut Mulyo masyarakat memiliki keinginan terhadap perubahan yang dibawa di Zahra.

"Komitmen perubahan ini tentunya tidak hanya dilakukan untuk sinetron Suara Hati Istri, tapi juga di program lain dan sinetron lainnya," ujar Harsiwi Achmad. 

(Ind)