Di Luar Kebiasaan, Pongki Barata Beri Sentuhan Berbeda di Lagu Barunya
TABLOIDBINTANG.COM - Produktivitas kembali ditunjukkan oleh Pongki Barata. Kali ini, pria kelahiran 16 November 1977 itu hadir memperkenalkan single terbarunya yang diberi judul "Aku Peluk Kamu".
Lagu "Aku Peluk Kamu" mendapat sentuhan berbeda dari Pongki. Di luar kebiasaan, kali ini Pongki menyuguhkan genre synth pop. "Lagu ini adalah lagu pembuka untuk album POP yang berisi delapan lagu," ujar Pongki, dalam keterangannya kepada wartawan.
Pongki memang akan segera merilis album. Lagu "Aku Peluk Kamu" dipilih sebagai lagu perkenalan untuk album tersebut. Semua berangkat dari ide untuk membuat album yang full synthesizer dimana musik dimainkan tanpa instrument gitar sama sekali yang memang selama ini menjadi ciri khas Pongki. "Mengambil nuansa pop disco 80"s yang tercermin dari sound sound synthesizer yang digunakan," jelas pria bernama lengkap Stefanus Ponki Tri Barata ini.
Single "Aku Peluk Kamu" sendiri bercerita tentang sebuah upaya mengenai kehadiran seseorang. Walaupun semua itu hanya berupa sebuah lagu. Lirik lagunya memang menggambarkan usaha seseorang yang berusaha untuk memeluk kekasihnya, meskipun secara fisik, ia sendiri tidak terlihat. "lde lagu ini, sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Tapi baru diselesaikan di tahun 2022 awal. Demo lagu ini tersimpan di handphone saya," beber Pongki.
Bekerjasama dengan Tommy Widodo dalam memproduseri single ini, lagu ini pun dikerjakan di dua kota yang berbeda. Yaitu Bali dan Solo, Jawa Tengah. Seperti diketahui, saat ini Pongki memang memilih untuk menetap di pulau Dewata, Bali bersama keluarganya.
Tak ada kesulitan yang dialami Pongki dalam mengerjakan single ini. Buktinya, hanya dalam waktu tiga minggu saja lagu telah rampung dibuat. "Pokoknya goalsnya adalah membuat karya yang diluar kebiasaan dan dapat memperlebar pendengar baru dengan genre synth pop ini," harap Pongki.
Dalam single terbarunya ini, Pongki bekerjasama dengan label Multimas Production. Sebagai label baru, Multimas Production memiliki visi dan misi untuk menyuguhkan musik yang berkarakter. Tentunya sebuah musik yang inovatif untuk menciptakan trend baru di kalangan pendengar musik di Indonesia.
Dan Pongki Barata sebagai musisi yang terus berinovasi tentu sangat cocok dengan visi misi tersebut. Pongki Barata merupakan salah satu musisi legend tanah air yang selama ini dikenal tidak hanya karena kemampuannya dalam bernyanyi, tetapi juga sebagai pencipta lagu yang handal.
"Tentunya karena Pongki Barata memiliki materi-materi lagu yang fresh yang berbeda dari kebanyakan musik yang sudah beredar saat ini," ujar Chris Charles selaku Founder dari Multimas Production.
Walau berstatus sebagai label baru, namun Multimas Production memiliki cara sendiri memasarkan produk-produk mereka. Salah satunya adalah strategi promo yang diyakini cukup berbeda dari yang biasanya.
"Dalam waktu dekat kami fokus untuk mempromosikan beberapa single lagu dari Pongki Barata yang memang sudah menjadi timeline kami. Mudah-mudahan dengan cara promo yang berbeda juga dari kebanyakan promo musik yang selama ini ada di Indonesia. Harapannya supaya promo kami ini juga bisa menjadi hiburan bagi para penikmat single lagu Aku Peluk Kamu ini," ungkap Chris Charles.
-
Film Tv Musik
Setelah Yogyakarta, Konser Jikustik Reunian akan Digelar di Jakarta
SupriyantoSenin, 15 April 2019 -
-
Film Tv Musik
Gelar Konser Reuni, Pongki Barata Kesulitan Bawakan Lagu Lama Jikustik
SupriyantoJumat, 29 Maret 2019 -
Film Tv Musik
Kata Pongki Barata, Konser Jikustik Reunion Bakal Menjadi Momen Luar Biasa
SupriyantoSelasa, 26 Maret 2019 -
Film Tv Musik
Syarat Konser Jikustik Reunian: Pongki Barata Ogah Nyanyi Lagu Baru Jikustik
Wayan DianantoSenin, 25 Februari 2019 -
Film Tv Musik
Pongki Barata - Jikustik Siap Konser Reuni Setelah 10 Tahun Tak Saling Bicara
Wayan DianantoSenin, 25 Februari 2019 -
Film Tv Musik
Setelah 10 Tahun, Pongki Barata Ungkap Alasan Hengkang dari Jikustik
SupriyantoRabu, 13 Februari 2019 -
-
Berita
Pongki Barata dan Sophie Navita Pindah ke Bali Agar Anak Pintar Berbahasa Inggris
Siti Nahdiatul FataRabu, 25 Januari 2017