Film Dokumenter Pulang Rimba Diharap Meningkatkan Kesadaran Sekolah

TABLOIDBINTANG.COM - Penyanyi jebolan Indonesian Idol 2021, Mutiara Azka memiliki jiwa sosial yang tinggi. Di sela kegiatannya sebagai penyanyi, ia bersama teman-temannya kerap turun ke daerah-daerah tertentu untuk memberikan sekolah gratis.

Sebagai aktivis sosial, Mutiara Azka sangat antusias serta mendukung penuh karya kreatif yang mengangkat tema pendidikan, seperti film dokumenter Pulang Rimba disutradarai oleh Rahmat Triguna.

Film Pulang Rimba mengangkat kisah nyata dari seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba asal Jambi bernama Pauzan. Cerita yang dikemas dengan cara bertutur ini menghadirkan bagaimana perjuangan Pauzan dalam menempuh pensisika  hingga pendidikan tinggi di Polbangtan Bogor.

"Film dokumenter ini bagus banget buat naikin awarness kita soal sekolah di pedalaman. Aku emamg udah lama concern sama pendidikan Indonesia kebetulan," ungkap Mutiara Azka saat roadshow film dokumenter Pulang Rimba bersama Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI) di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).

Pulang Rimba bisa memberikan kesadaran masyarakat tentang SAD, khususnya soal pendidikan mereka. Azka menyebutkan, film sangat efektif untuk mensosialisasikan betapa pentingnya sekolah.

"Medium film kan entertaimen efektif banget karena visual kan, orang jaman sekarang rasanya cenderung agak susah membaca, terus promosinya juga harus besar," ungkap Azka.

Rahmat Triguna menerangkan roadshow film Pulang Rimba akan menjadi rangkaian panjang yang dilakukan untuk kampanye pendidikan. Roadshow sebelumnya sempat digelar di beberapa kota seperti Yogjakarta, Semarang, Jambi, Bogor, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya.

Pulang Rimba merupakan film dokumenter ketujuh yang diciptakan oleh Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP).

"Ya memang harapan kami dengan roadshow ini kami bisa lebih luas lagi dalam membangun awareness tentang pentingnya pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia, khususnya hak pendidikan kepada anak negeri yang berasal dari daerah atau suku terdalam," lanjut Rahmat Triguna selaku sutradara.

Kintoko perwakilan dari Komunitas Pewarta Hiburan Indonesia (KOPHI) dan juga juri Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI), menilai film tersebut hadir dengan membawa semangat besar untuk suku tertinggal

"Tentunya film ini memberikan pengaruh positif bagi kita semua dan generasi muda," pungkas Kintoko.