Sinopsis Film Kiblat, Dibintangi Arbani Yasiz dan Yasmine Napper
TABLOIDBINTANG.COM - Rumah produksi Leo Pictures menghadirkan film horor terbaru berjudul "Kiblat". Film ini dibintangi deretan artis ternama, seperti Arbani Yasiz, Yasmin Napper, Ria Ricis, Hana Saraswati, Dennis Adhiswara, Keanu Azka, dan Whani Darmawan.
Film Kiblat disutradarai oleh Bobby Prasetyo, sementara skenario ditulis oleh Lele Laila. Proses syuting film ini dilakukan di Yogyakarta.
Sinopsis
Cerita ini tentang perjalanan seorang anak perempuan untuk kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhoi Allah, dan menyadari bahwa bapak yang tak pernah mengasuhnya, adalah seseorang yang mengajarkan kesesatan, yang akan menjauhkan dia dari kiblat yang sebenarnya.
Abah Mulya (Whani Darmawan) adalah pemimpin sebuah Padepokan sakti di Kampung Bumi Suwung, kampung yang makmur dan sejahtera. Abah terkenal dengan kesaktiannya, dalam menyembuhkan segala penyakit dan melipatgandakan uang.
Kesaktiannya sangat terkenal hingga seringkali media massa meliput kegiatan Abah di Padepokan. Di kampung yang cukup jauh, seorang remaja yang tinggal di lingkungan pesantren bernama Ainun (Yasmin Napper) hidup bersama dengan uwaknya (kakak dari Ibunya) dengan sederhana tanpa mengetahui siapa orang tuanya.
Semua tampak baik-baik saja, hanya satu yang tampak tak biasa, dan tak sesuai syariat seharusnya, Ainun sangat mengagumi sosok Abah Mulya dari Televisi dan hal ini sudah seringkali diingatkan Uwa bahwa itu tidak sesuai syariat.
Dia bersama sahabatnya Rini (Ria Ricis) , sering bermain memperagakan sosok Abah tokoh sakti yang dikaguminya. Bagas (Arbani Yasiz) kakak santri paling tua ikut mengabadikannya dengan handycam walaupun dia tidak setuju dan sering kali menasehati Ainun.
Akhirnya semua terungkap bahwa Abah Mulya adalah ayah kandung Ainun saat berita kematiannya yang misterius muncul di Televisi.
Dimulailah perjalanan Ainun ke Padepokan Abah, disambut oleh Lingga, anak buah Abah yang kemudian memintanya untuk meneruskan ilmu kesaktian yang Abah miliki selama ini.
Ainun tertarik karena merasa memiliki keterikatan kuat dengan Abah, walau ditentang oleh Bagas dan Rini yang merasa aneh dengan kejanggalan di desa itu, seperti tidak ada adzan maupun orang yang sholat.
Ajeng, istri ketiga Abah pun memperingatkan Ainun, Bagas dan Rini untuk tidak berlama-lama di Padepokan dan segera pergi.