Sutradara Ungkap Fakta Menarik di Balik Film How to Make Millions Before Grandma Dies

Ari Kurniawan | 26 Mei 2024 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sutradara film How to Make Millions Before Grandma Dies, Pat Boonnitipa, hadir di Jakarta. Kepada wartawan, dineas asal Thailand itu berbagi cerita seputar pembuatan filmnya yang kini telah meraup lebih dari 1 juta penonton di Indonesia.

Bagi Pat, adegan tersulit dari filmnya kali ini adalah saat M harus melepas kepergian Amah.

"Di dalam filmnya, adegan itu terlihat sangat mudah. Padahal secara teknis itu sulit sekali," ujarnya, saat ditemui di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5).

Keterbatasan dana produksi membuat Pat Boonnitipa harus memaksimalkan peralatan untuk mengeksekusi setiap adegan. Permukaan tanah di kuburan yang tak rata juga sempat memberikan kendala saat proses pengambilan gambar berlangsung.

"Kami menggunakan crane yang pendek sehingga kelistrikannya pun cukup sulit sehingga membutuhkan sepuluh orang untuk menggesernya," kata Pat.

Pat Boonnitipa juga menggunakan banyak kipas angin besar untuk menciptakan angin buatan di adegan tersebut. Angin tersebut diharapkan bisa menerbangkan taburan bunga sehingga menambah unsur drama di dalamnya.

"Ketika M menabur bunga, ternyata itu jatuh tak seperti yang diharapkan karena bunga yang kami gunakan masih segar, jadinya bunga itu jatuh, bukan terbang," terangnya.

Akhirnya tim artistik harus mengeringkan setiap helai bunga sebelum take diambil. Adegan terakhir dari How to Make Millions Before Grandma Dies diambil sebanyak 13 kali sampai akhirnya dirasa cukup.

How to Make Millions Before Grandma Dies bercerita tentang hubungan antara cucu dan neneknya.

M (Billkin Puthipong) berperan sebagai seorang pemuda yang rela berhenti bekerja di tahun keempat demi merawat neneknya yang sedang sakit kanker dan tinggal sendirian.

Namun, di balik sikap baiknya itu, ia mempunyai niat terselubung. Ia memiliki misi harus berhasil menjadi cucu kesayangan agar mendapat warisan dari neneknya.

Idenya itu muncul setelah melihat sepupunya Mui (Tontawan Tantivejakul) yang berhasil menjadi pewaris satu-satunya setelah merawat kakeknya.

Kebersamaan M dengan sang nenek perlahan membuat hatinya bergejolak tentang arti keluarga yang lebih dari sekadar uang.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor : Ari Kurniawan