Konser Tunggal Tony Wenas, Hajatan Perdana PAPPRI Live Dibikin Lebih Grande oleh Dwiki Dharmawan

Indra Kurniawan | 4 Juni 2024 | 05:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Menduduki jabatan penting di PT Freeport Indonesia tidak melunturkan gairah Tony Wenas dalam bermusik. Pada Jumat (7/6) mendatang, Tony Wenas akan menggelar konser tunggal bertempat di The Ballroom Djakarta Theater.

Pada dekade 1980-an, siapa tak kenal Tony Wenas. Ya, saat mengenyam bangku kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Tony merintis karier bermusik di bawah bendera grup Solid 80.

Dengan kepiawaiannya bermain piano layaknya Freddy Mercuri, Tony Wenas kerap memainkan repertoir grup rock legendaris asal Inggris, Queen. Seperti "Bohemian Rhapsody", "Killer Queen", "Under Pressure" hingga "We Are The Champion".

Bersama rekan-rekan seperjuangan di Solid 80: AA Sulaiman (bass), Setiawan Adi (gitar), Glenn Tumbelaka (drums) serta Achink Nugroho, Emiel KWP dan Boyke Sidharta (choir), Tony berkeliling dari satu panggung ke panggung lain hingga menuai pujian dari banyak orang.

Pada tahun 1985, Solid 80 merilis album perdana bertajuk Equivalent. Semua lagu di album yang diproduseri oleh Venus Record adalah karya mereka sendiri. Tak ada lagi cover lagu Queen, meski banyak yang beranggapan lagu-lagu karya mereka kental dengan musik Queen. 

Selain Solid 80, Tony sempat membentuk band lain seperti Nuklir bersama Iwan Madjid, Darwin, Ekkie Soekarno, dan Eet Syahrani. Masih bersama Eet, Tony juga sempat membentuk dua band lagi yakni Treeb dan Happy Friends.

Tony juga sempat menjadi kibordis Makara, bergabung dengan band Hookerman, serta grup musik Prasakti. Bersama musisi Fariz RM, Deddy Dhukun, dan Mus Mujiono, Tony membentuk grup vokal Gentlemen, yang kemudian tampil di Prambanan Jazz Festival, Yogyakarta pada 2023.

Tony Wenas bersama para pendukung konser tunggal dalam Konferensi Pers, Senin (3/6) di Djakarta Theater Jakarta. (Indra Kurniawan/tabloidbintang.com)

Pada konser tunggal yang digagas oleh PAPPRI LIVE - bagian dari Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia, Tony akan berkolaborasi dengan sejumlah musisi ternama, dari Dwiki Dharmawan, Once Mekel, Ruth Sahanaya, Lilo Kla Project, Eka Deli, Kadri Mohammad, Rio Sidik, Tantowi Yahya hingga Solid 80.

"Tentu, kan teman-teman semua ini adalah mereka yang sangat-sangat profesional di bidangnya masing-masing. Menariknya, masing-masing (penyanyi) memiliki karakter yang berbeda," jelas Tony Wenas dalam jumpa pers di Djakarta Theater Jakarta Pusat, Senin (3/6).

"Nah di sinilah kami memang betul-betul akan membawakan satu multigenre dengan multitalenta, apalagi nanti digabung dengan orkestranya Dwiki Dharmawan. Ini tentu saja akan menjadi konser yang lemgkap," lanjutnya memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat pada konsernya nanti.

Dua puluh repertoir lagu dari berbagai genre akan dimainkan Tony Wenas dalam konsernya nanti. Lagu-lagu tersebut lagu-lagu yang digemari pria 62 tahun ini. Tak hanya lagu-lagu lawas, lagu-lagu zaman now juga tidak akan dipertunjukkan Tony dalam konser dengan undangan terbatas itu.

"Seorang Tony Wenas itu mempunyai repertoir lagu yang sangat komplet. Dari ballad, pop, rock, bahkan saya juga kaget kemampuannya dalam menyanyikan lagu-lagu dan musik-musik jazz. Tetapi semua itu harus dikurasi, masa konser mesti 4 jam? Maka terpilihlah 20 lagu itu. Di sini saya akan membuat konser Tony Wenas lebih grande dengan orkestra saya," ujar Sekjen PAPPRI Dwiki Dharmawan.

Persiapan konser dikatakan Koordinator Pelaksana Konser, Hendra Sinadia, sudah mencapai 90 persen. "Selain persiapan produksi, Pak Tony Wenas masih perlu  2 kali latihan lagi bersama band dan orkestra," kata Hendra yang telah menyiapkan konser spektakuler ini sejak 3 bulan lalu, bersama Tim PAPPRI LIVE.

Harapan Tony Wenas, PAPPRI LIVE tidak berhenti di dirinya saja namun ada konser-konser lain yang dibikin. Hal ini tentu untuk perkembangan musik di Indonesia. Dia membayangkan suatu saat nanti musik Indonesia dikenal secara global layaknya K-pop. 

"Semoga PAPPRI bisa kembali menjadi motor utama dalam pengembangan industri musik di Indonesia. (Konser) ini part of showbiz tapi hasilnya akan digunakan untuk musik Indonesia itu sendiri. Untuk operasional PAPPRI dalam mengembangkan musik Indonesia dan juga dapat membantu musisi-musisi kita yang kurang beruntung dalam sosial ekonomi," ucap Tony Wenas.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor : Indra Kurniawan