Harta Tahta Raisa Film Imajinari dengan Penonton Paling Sedikit, Ernest Prakasa Malah Bangga

Indra Kurniawan | 19 Juni 2024 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Belum genap 2 minggu edar, film Harta Tahta Raisa dinyatakan turun layar. Mirisnya, perolehan penontonnya terendah di antara film-film Imajinari lainnya.

Imajinari salah satu rumah produksi baru dengan karya-karya luar biasa dan mampu bersaing dengan rumah produksi-rumah produksi yang sudah malang melintang di perfilman Indonesia. 

Didirikan oleh aktor sekaligus sutradara Ernest Prakasa bersama manajernya, Dipa Andika, di masa pandemi Covid-19, Imajinari mengawali debutnya lewat film Ngeri-Ngeri Sedap. 

Siapa sangka, film besutan sutradara Bene Dion Rajagukguk berhasil meraup 2,8 juta penonton dan menempati peringkat ke-4 film Indonesia terlaris 2022.

Kesuksesan tersebut mendorong Imajinari untuk membuat karya kedua. Lagi-lagi, Imajinari memproduksi film lain dari yang lain, kali ini film hitam putih berjudul Jatuh Cinta Seperti di Film-Film. 

Film yang disutradarai Yandy Laurens dengan bintang tamu Ringgo Agus Rahman, Sheila Dara, dan Nirina Zubir itu finis di angka 651.074 penonton dan bertengger di peringkat ke-24 film Indonesia terlaris 2023. 

Tak puas dengan 2 film, Imajinari merilis genre lain di 2024 yaitu Agak Laen. Hasilnya di luar dugaan. Film komedi horor itu menyerap 9,1 juta penonton dan kini ada di peringkat runner-up film Indonesia terlaris sepanjang masa. 

Tidak hanya Agak Laen, tahun ini Imajinari juga merilis film dokumenter Harta Tahta Raisa. Sayangnya, film yang edar mulai 6 Juni kurang mendapat respons baik di pasar. 

Film garapan sutradara Soleh Solihun dengan cerita berfokus pada konser tunggal Raisa di GBK tahun lalu itu, hanya mampu merangkul 10.734 penonton. Angka tersebut terendah di antara film-film Imajinari lainnya. 

"Terima kasih untuk 10.734 penonton yang sudah tau betapa gemasnya “I Found You”. Bersyukur banget sempat ditonton di layar lebar, doakan bisa segera hadir di rumah teman-teman semua," kicau admin akun X Imajinari. 

Kegagalan Harta Tahta Raisa menyamai kesuksesan 3 film Imajinari sebelumnya tak serta merta membuat Ernest Prakasa kecewa. Sebaliknya, ia mengaku bangga atas film Harta Tahta Raisa. 

"Abis punya film 9 juta penonton, dilanjut sama film 10.000 penonton. Kecewa? Gak sama sekali. Santai aja sih, kita bangga sama hasil karyanya, dan itu yang paling utama," kata Ernest dikutip dari Instagramnya. 

Ernest bersyukur partnernya, Dipa Andika, punya semangat serupa untuk selalu menjelajah film-film baru bersama Imajinari. Ernest pun mengucap terima kasih kepada 10.734 orang yang telah menyaksikan Harta Tahta Raisa di bioskop.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh jaringan bioskop di Indonesia yang telah memberikan ruang untuk memutar film Harta Tahta Raisa. "Terima kasih Raisa, semoga kita bisa bekerja sama lagi di lain waktu."

Perolehan penonton film Raisa sangat jauh dari film dokumenter NOAH: Awal Semula. Rilis pada 2013, film yang disutradarai Putrama Tuta membukukan 60 ribu lebih penonton

Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab Harta Tahta Raisa sepi peminat. Menurut pendapat pengamat film Yan Widjaya hal itu disebabkan oleh film dokumenter yang belum bisa menjadi komersil. Sebelum Raisa, ada beberapa film dokumenter yang mengalami nasib serupa.

"Film dokumenter Indonesia belum bisa menjadi komersil. Termasuk (film) Eksil yang memenangkan Piala Citra FFI 2023 (kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik)," kata Yan Widjaya kepada tabloidbintang.com via pesan singkat WhatsApp.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor : Indra Kurniawan