Sinopsis NAIK RANJANG SCTV Episode 158, Hari Ini Jumat 25 Oktober 2024: Dean Sedih Segera Cerai dengan Tyas

Binsar Hutapea | 25 Oktober 2024 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis NAIK RANJANG SCTV Episode 158, Hari Ini Jumat 25 Oktober 2024: Dean Sedih Segera Cerai dengan Tyas

Hani dan Wulan melangkah masuk ke dalam ruangan dan melihat Dean yang tertidur pulas. Saat itu, Dean terbangun kaget melihat Wulan dan Hani. "Di mana Tyas?" tanyanya. Hani dan Wulan terkejut mendengar Dean menyebut nama Tyas. Di kamarnya, air mata Hani langsung mengalir deras. Dia menangis histeris, tidak terima jika Dean jatuh cinta pada Tyas. Hati Hani terasa sakit menerima kenyataan bahwa suaminya benar-benar jatuh cinta pada kakak kandungnya.

Terdengar suara teriakan histeris Hani dari kamarnya. Sigit, Abel, dan Wulan kaget dan langsung bergegas menuju kamar Hani. Hani tampak gemetar ketakutan melihat sebuah nampan berisi kembang tujuh rupa dengan bendera kuning yang ditancapkan di tengahnya. Sigit, Wulan, dan Abel yang tiba di situ juga terkejut melihatnya.

Sementara itu, Farhat dan Gino tampak berbicara serius. Gino terkejut saat Farhat bilang ada yang meneror dia. Farhat bertanya kepada Gino tentang temannya yang bernama Zidan dan ingin melihat fotonya. Gino menunjukkan foto Zidan. Farhat kaget mengetahui bahwa Zidan, teman Gino, adalah pacarnya Tiara.

Farhat dan Gino keluar dari kantor dan menuju mobil masing-masing. Namun, Farhat terbelalak kaget saat melihat kap depan mobilnya ditaburi kembang tujuh warna dan bendera kuning diikatkan di spion mobilnya. Gino yang melihat itu juga kaget. Farhat menggeram marah dan langsung menyingkirkan kembang-kembang yang berserakan di kap mobilnya.

Di tempat lain, Tyas meminta Dean untuk tidak sembarangan bicara cinta. Dean menegaskan bahwa Hani harus tahu bahwa dia tidak bisa terus menyakiti Tyas karena akan selalu ada Dean yang melindungi Tyas. Tyas merasa sedih dan mengingatkan Dean bahwa mereka akan segera bercerai, jadi tidak ada alasan lagi bagi Dean untuk melindungi Tyas. Dean pun menjadi sedih.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea