Film Sang Pengadil Turun Layar 11 Hari Setelah Produsernya Tersangka Kasus Suap Kasasi Ronald Tannur di MA

Indra Kurniawan | 5 November 2024 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sebelas hari usai produsernya ditangkap dan ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan suap Ronald Tannur di Mahkamah Agung, film Sang Pengadil mengumumkan pamit dari bioskop.

Produser Sang Pengadil, Zarof Ricar, ditangkap Kejaksaan di Hotel Le Meridien, Bali pada Kamis (24/10). Usai diperiksa di Kejaksaan Agung di Jakarta keesokan harinya, Zarof resmi ditetapkan tersangka. Zarof diduga menjadi makelar untuk menyuap hakim MA yang menangani kasasi Ronald Tannur.

Turut diamankan dalam penangkapan Zarof barang bukti berupa uang tunai senilai hampir Rp 1 triliun dari berbagai mata uang dan logam mulia sekitar 51 kilogram atau jika dikonversikan setara dengan Rp 75 miliar. 

Kabar penangkapan Zarof Ricar tampaknya berdampak pada penayangan film yang diduga dibiayainya. Edar perdana di bioskop pada hari Zarof ditangkap, Sang Pengadil mengumumkan pamit pada Ahad (3/11) lalu. 

"Terima kasih 50.000++ peserta sidang yang sudah datang ke bioskop. Sidang resmi ditutup," bunyi postingan foto di Instagram Sang Pengadil Movie.

Sang Pengadil bukukan 50 ribu lebih penonton.

"Terima kasih para penonton yang sudah hadir dalam persidangan, melihat hakim Jojo dan hakim Abigail menegakkan keadilan. Sidang resmi ditutup. #SangPengadil meninggalkan ruang sidang," lanjutnya di bagian caption.

Sang Pengadil hanya bertahan 11 hari di bioskop. Film ini menjadi film pertama yang turun layar dibanding dua film lainnya yang rilis berbarengan.

Film Perewangan dan My Annoying Brother hingga saat ini masih menghiasi layar bioskop walau jumlah penontonnya tidak meledak. Perewangan menyerap 500 ribu lebih penonton sedangkan My Annoying Brother 200 ribu lebih penonton.

Sang Pengadil mengisahkan perjalanan seorang hakim yang berjuang mempertahankan prinsip keadilan di tengah tantangan dan dilema moral yang kompleks.

Film produksi Lingkar Pictures ini disutradarai oleh Girry Pratama dan Jose Poernomo. Selain Prisia Nasution dan Arifin Putra, film ini juga diperankan oleh Cok Simbara, Roy Marten, Mo Sidik, Roweina Umboh, Rafael Jordy, dan Celia Thomas.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor : Indra Kurniawan