Sinopsis NAIK RANJANG SCTV Episode 183, Hari Ini Selasa 19 November 2024: Dean Sebut Hani Rekayasa kematiannya Sendiri

Binsar Hutapea | 19 November 2024 | 18:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis NAIK RANJANG SCTV Episode 183, Hari Ini Selasa 19 November 2024: Dean Sebut Hani Rekayasa kematiannya Sendiri

Dean menerima amplop berisi hasil tes DNA jenazah yang dimakamkan di makam Hani dengan tangan gemetar. Ia membuka amplop itu perlahan, dengan harapan besar pada hasil yang akan ia lihat. Di dalam hati, Dean berdoa agar hasilnya sesuai dengan apa yang ia inginkan. Dengan hati-hati, ia mengeluarkan surat hasil tes DNA dan mulai membacanya.

Sementara itu, Sigit bertanya kepada Tyas, mengapa ia tetap ingin bercerai dengan Dean padahal Dean sangat mencintainya. Tyas hanya terdiam dan menunduk. Yuni menjawab, alasan Tyas tidak ingin kembali kepada Dean adalah karena ia tidak ingin menghancurkan kebahagiaan Hani dan Aura. 

Namun, Sigit menegaskan bahwa bahkan tanpa kehadiran Tyas, pernikahan Dean dan Hani sudah tidak bahagia. Ia meminta Tyas untuk tidak mengorbankan kebahagiaannya sendiri. "Kalau kamu mencintai Dean, jangan lepaskan dia," kata Sigit. "Bapak tidak ingin kamu menyesali keputusanmu, seperti yang bapak rasakan dulu."

Tak lama kemudian, mobil Hani berhenti di tepi jalan, tepat di depan rumah kontrakan Tyas. Dengan penuh emosi, Hani menghampiri Tyas dan meluapkan amarahnya. Ia memperingatkan Tyas agar tidak merasa menang atas keputusan hakim yang mencabut gugatan cerai Dean. Hani bersumpah tidak akan membiarkan Tyas, yang ia sebut sebagai "pelakor," merusak rumah tangganya. 

Hani bahkan hendak menampar Tyas, tetapi tangannya langsung ditahan oleh Sigit. Pada saat itu, Dean muncul dan meminta Hani berhenti bersikap seolah-olah menjadi korban. Dengan nada tegas, Dean berkata, "Hani, kamu tidak pernah mencintaiku. Kalau kamu mencintaiku, kamu tidak akan merekayasa kematianmu sendiri."

Semua yang hadir terkejut mendengar pernyataan Dean. Keheningan menyelimuti suasana, menyisakan keterkejutan dan kebingungan di wajah mereka.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea