Mangalo Alo Mora: Keluarga Siregar Disambut Keluarga Nasution

<p>Prosesi Manopot Horja atau perkawinan adat Mandailing antara Bobby Afif Nasution dengan Kahiyang Ayu sudah mulai berlangsung di Kompleks Bukit Hijau Residensi, pada Jumat (24/11) ini.</p>

<p>Acara sudah dimulai sejak pukul 06.20 pagi tadi dengan manalpokkon lahanan/ pulungan ni horja atau pemotongan hewan kurban berupa kerbau.</p>

<p>Karena acara adat pernikahan <a href="https://www.tabloidbintang.com/berita/peristiwa/read/84826/ini-prosesi-adat-pernikahan-kahiyang-ayu-bobby-nasution-di-hari-pertama">Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu</a> dikategorikan sebagai acara adat besar maka hewan yang disembelih adalah kerbau.&nbsp;</p>

<p>Usai penyembelihan kerbau, diadakan prosesi manyantan gordang sambilan dohot Gondang. Pada intinya, acara ini adalah membunyikan alat musik tradisional mandailing gondang atau gendang. Salah satu fungsi dari instrumen tabuh ini untuk mengiringi acara monortor atau menari.</p>

<p>Prosesi selanjutnya dilakukan pembukaan galanggang siriaon. Ini merupakan acara membuka gelanggang atau arena untuk panortoran yang dilaksanakan secara berurutan oleh Suhut (tuan rumah), pengetua adat bermarga Nasution, pengetua adat bermarga Lubis, pengetua adat marga lainnya dari Mandailing, pengetua adat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Inanta Soripada yaitu Ibunda Bobby beserta ibu-ibu lainnya, serta Raja Panusunan atau seorang raja yang memimpin persidangan adat.&nbsp;</p>

<p>Adapun yang berindak sebagai Raja Panusunan pada acara perkawinan adat Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu adalah H. Pandopotan Nasution, S.H.&nbsp;</p>

<p>Mangalo-alo Mora atau menyambut kedatangan Mora menjadi prosesi berikutnya.&nbsp;Dalam tradisi Mandailing, Mora merupakan&nbsp; kelompok tempat pengambilan anak gadis dalam perkawinan, atau orang tua dan saudara-saudara dari pihak istri. Mora yang akan disambut adalah kakak dan adik laki-laki dari Ibunda Bobby Nasution, Ade Hanifah Siregar.</p>

<p>Acara Mangal-alo Mora ini berlangsung sekitar pukul 10.00. Usai rehat siang, (24/11) acara berlanjut ke Manarimo Tumpak / Marlongit.</p>

<p>Prosesi ini merupakan acara menerima kedatangan kahanggi (kerabat satu marga), anakboru, dan kelompok masyarakat etnik lainnya.</p>