Fenomena Lengan Barcode, Bantu Anak Salurkan Emosi dengan Cara Darurat Ini

Alam Mary | 22 Oktober 2023 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Fenomena 'lengan barcode' pada anak-anak dan remaja di masa awal pubertas, di mana mereka melukai dirinya sendiri menggunakan benda tajam pada bagian lengan hingga menyerupai tanda barcode, mungkin tidak bisa dihindari lagi. Beberapa dari Anda juga bisa jadi merupakan orang tua dari anak dengan perilaku memprihatinkan ini. 

Namun selalu ada cara yang masih bisa dilakukan. Setidaknya agar anak berhenti melukai dirinya sendiri, walau belum selesai benar permasalahan psikologisnya. Karena ini jelas membutuhkan bantuan ahli, dukungan keluarga dan lingkungan, serta waktu yang tidak singkat.

Dilansir dari nspcc.org.uk, alih-alih menyuruh anak berhenti melukai dirinya sendiri, akan lebih baik jika orang tua berusaha membantu anak dalam hal penyaluran emosinya. Terutama emosi negatif yang rentan mendorong anak melakukan 'lengan barcode' itu tadi.

Orang tua bisa segera mengalihkan anak ke aktivitas-aktivitas tertentu. Lakukan sesuai kondisi ketika gejala-gejalanya mulai terlihat atau pun saat anak mulai bertingkah mencurigakan. Berikut ini beberapa pilihan penyaluran emosi yang lebih baik yang bisa menjadi pilihan.

1. Bermain cat warna merah, bisa untuk membuat gambar atau sekadar membuat coretan cakar ayam (berantakan sesuka hati anak). 

2. Biarkan anak memegang es batu dan menahan dinginnya sampai mencair. 

3. Menuliskan perasaan negatif atau kemarahan yang dirasa di atas selembar kertas, lalu menyobeknya.

4. Pakaikan gelang karet elastis yang cukup lebar di pergelangan tangan anak. Minta mereka untuk memukul karet tersebut saat muncul dorongan emosi negatif. 

5. Ajak anak mendengarkan musik. Siapa tahu ada jenis musik tertentu yang kemudian mereka sukai dan pas dinyanyikan (atau sekadar didengarkan) untuk meluapkan emosi. 

6. Bermain tinju. Anak bisa memukul samsak atau jika tidak ada bantal dan guling pun bisa. 

7. Ajak anak mengobrol ditemani orang-orang terdekat yang mereka hormati atau panutan. Bisa anggota keluarga lain seperti paman atau bibi yang disukai, teman dekat, atau guru favorit.

8. Ajak anak mandi atau mengguyur diri di bawah shower.

9. Ajak anak menonton film lucu. Jangan lupa temani mereka saat menontonnya dan tertawalah bersama.

Penulis : Alam Mary
Editor : Alam Mary