Suami Istri di Jepang Biasa Tidur Terpisah, Ternyata Ini Alasannya

Alam Mary | 25 Oktober 2023 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pernyataan Haruka eks JKT48 tentang konsep tidak tidur satu ranjang dengan suami setelah menikah nanti, mungkin membuat kebanyakan orang Indonesia terkejut. Bagaimana mungkin sudah sah menikah, eh malah tidur terpisah. Namun kenyataannya, konsep seperti ini benar lumrah di Negeri Sakura. 

Konsep seperti ini sepintas menimbulkan kekhawatiran. Malah memilih sendiri-sendiri di waktu yang krusial (tidur malam dianggap pertemuan kembali yang sangat privat setelah seharian berpisah karena aktivitas), dinilai berisiko menurunkan kadar keintiman suami-istri. Kapan ngobrolnya, dong? Tidak bisa pillow-talk, dong?

Namun masyarakat Jepang memiliki banyak alasan masuk akal untuk menepis kekhawatiran semacam ini. Dilansir dari Secret Life of Mom, setidaknya ada 10 alasan yang membuat kebanyakan orang Jepang menganggap tidur terpisah dari pasangan jauh lebih baik dan menyehatkan, termasuk untuk hubungan itu sendiri. Yuk simak sama-sama.

1. Mengatasi masalah tidur

Setiap orang memiliki kebiasaan yang khas saat tidur. Ada yang sedikit-sedikit buang air kecil, ada yang tidak bisa diam kalau tidur, ada yang bisa tidur kalau lampu menyala, namun pasangannya sebaliknya, dan lain-lain. Tidur terpisah bisa mengurangi drama yang mungkin timbul akibat kebiasaan-kebiasaan semacam ini. 

2. Memeragakan konsep cinta dalam gaya yang berbeda

Cinta tidak melulu harus dibuktikan dengan kebersamaan yang intens. Saling menghargai privasi, ruang pribadi, dan gaya hidup masing-masing juga bisa menjadi bukti cinta yang tulus. 

3. Membantu meredakan konflik dan ketegangan

Saat bertengkar, ada kalanya kita benar-benar tidak mau bersama pasangan sementara waktu. Memang ada tipe orang yang justru harus didekati saat marah. Tapi ada juga tipe orang yang benar-benar butuh waktu sejenak untuk sendirian.

4. Mengawetkan romantisme dan keintiman

Sebagian orang yakin kebersamaan yang semakin sering, termasuk dengan tidur malam bersama, akan meningkatkan romantisme dan keintiman. Namun sebagian lainnya juga yakin, tidak bersama terus setiap saat akan menumbuhkan rasa rindu terhadap pasangan. Terbayang dampaknya, kan jika rindu kemudian bisa tersalurkan dengan benar? Romantisnya dijamin akan meledak-ledak seperti belum lama menikah.

5. Privasi individu dan kebebasan

Walau sudah menikah, ada kalanya seseorang tetap menyimpan sesuatu sebagai privasi. Sesuatu yang ia tidak bisa mengubahnya, namun tidak siap juga untuk dikomentari. Maka tidur terpisah bisa menjamin kebebasan berekspresi satu sama lain. 

6. Mengurangi kemungkinan gangguan tidur

Kadang kita memiliki pasangan penderita sleep apnea atau mendengkur. Dengan tidur masing-masing, maka pihak suami dan istri sama-sama bisa tidur nyaman.

7. Jadwal tidur yang berbeda

Kadang ada pasangan suami istri yang sama-sama bekerja, namun dengan jam kerja yang berbeda. Konsep tidur terpisah dapat memudahkan dalam pengaturan jadwal tidur masing-masing. Tidak perlu salah satu menunggu terlalu larut, padahal sudah sangat mengantuk.

8. Menghindari konflik akibat perbedaan selera suhu ruangan saat tidur

Banyak pasangan yang awal mula konfliknya sepele. Namun karena terus diabaikan atau dipaksa bersabar, lama-lama menjadi bom waktu yang pada akhirnya menghancurkan pernikahan. Salah satunya masalah sepele seperti tidur pakai AC atau tidak pakai AC. 

9. Membantu meredakan emosi

Tidur sendirian dapat memaksimalkan istirahat seseorang. Dan waktu istirahat yang tercukupi akan membuat emosi seseorang lebih stabil dan positif. Enak, kan jika pasangan tidak mudah uring-uringan?

10. Menghormati batasan satu sama lain

Jika pasangan menginginkan tidur terpisah, maka hargailah keputusannya. Red flag yang menandakan hubungan tidak sehat tidak termasuk urusan tidur terpisah, kok.

Penulis : Alam Mary
Editor : Alam Mary