Karya Seni Abstrak Bertema Keheningan Menangkan POY Award 2023

Ari Kurniawan | 26 Oktober 2023 | 22:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ni Nyoman Sani adalah sosok perupa yang berasal dari Bali yang berhasil memenangkan 13th UOB Painting of the Year Indonesia Award lewat karyanya yang bertajuk “Tranquility” (Keheningan).

Karya ini merupakan sebuah karya seni abstrak yang terbuat dari akrilik Gesso, lem dan marmer. Dalam menciptakan karya ini, perupa yang berasal dari Bali dan berusia 48 tahun ini mengambil inspirasi dari kearifan lokal dan gaya hidup yang menggambarkan hubungan antara manusia, kebudayaan, dan alam.

Tumbuh dewasa di Sanur, sebuah kawasan pesisir di Bali, Sani mempelajari alam dan karakteristik bahan-bahan alami yang ada di dalamnya. Ibarat puing-puing terumbu karang yang terdampar di pantai dan membentuk pola unik dalam jangka waktu yang lama, Sani meyakini bahwa proses serupa juga terjadi pada manusia karena siklus alami seperti ruang dan waktu membentuk tubuh dan jiwa manusia.

Sani mengungkapkan, “Karya seni ini menggarisbawahi tradisi Bali, dimana sebagian besar ritual didasari oleh sistem kalender yang mengikuti siklus alami. Sesuai filosofi Bhuana Agung dan Bhuana Alit, kebudayaan Bali mencerminkan adanya kesatuan ritme antara kehidupan manusia dan alam, sehingga membentuk suatu ekosistem yang utuh. Bhuana Agung mewakili seluruh alam semesta, sementara Bhuana Alit merujuk pada jiwa individu yang berada di alam semesta ini. Melalui karya seni yang saya hasilkan, saya berharap dapat mengingatkan sesama bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam dapat berdampak pada manusia.”

Karya seni Sani membuat panel juri terkesan. Adapun panel juri terdiri dari Melati Suryodarmo, ketua juri yang sekaligus seniman pertunjukan; Dr Agung Hujatnika, kurator seni independen dan dosen Fakultas Seni RuKpa dan Desain Institut Teknologi Bandung; dan Heri Pemad, Direktur reatif di Sarinah Art District Jakarta yang juga merupakan pendiri Art Jog.

Ketika dimintai komentar terkait karya seni Sani, Melati mengatakan, “Sani menunjukkan kemampuan artistiknya yang kuat dalam membuat lukisan abstrak menyerupai sisa-sisa terumbu karang yang ia temukan di kawasan pesisir Sanur. Dengan menyoroti konteks filosofis serta ruang serta pengalaman kehidupan sehari-hari melalui karya seninya, Sani juga telah mengedukasi masyarakat tentang warisan tradisi Bali dan pengaruh alam terhadap psikologi dan budaya spiritualitas.”

Sebagai pemenang utama kompetisi, Sani menerima uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya juga akan bersaing dengan karya pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY Award yang akan diumumkan pada 8 November 2023 di Singapura. Sani juga berkesempatan untuk berpartisipasi dalam program residensi selama satu bulan di Museum Seni Asia Fukuoka di Jepang.

Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia, mengatakan, “Selamat kepada Sani yang telah memenangkan penghargaan UOB POY ke-13 di Indonesia. Karya seninya yang mengesankan berhasil mengajak masyarakat untuk mengetahui akar budaya Bali. Kami senang melihat antusiasme tinggi para perupa yang telah berkontribusi terhadap perkembangan dinamis seni rupa di Indonesia selama 13 tahun.”

Dia menambahkan, industri seni Indonesia terus berkembang pesat. Berkat dukungan pertumbuhan kelas menengah yang meningkat serta minat dari pengunjung mancanegara, banyak galeri dan komunitas perupa yang terus berkembang, sementara perhelatan seni besar juga terus menarik perhatian banyak pihak.

“Kami percaya bahwa seni dapat melampaui sekat bahasa, budaya, geografi, dan waktu. Kami terus berperan aktif dalam mempererat dan memperkuat ikatan komunitas antar kawasan melalui dukungan jangka panjang yang kami berikan terhadap seni visual. Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang tahun ini atas pencapaiannya. Semoga ajang penghargaan ini dapat dimanfaatkan sebagai batu loncatan untuk terus berproses dalam perjalanan karir seni mereka,” kata Hendra Gunawan.

Sementara, pada kategori Emerging Artist, Begok Oner, perupa berusia 25 tahun asal Jawa Tengah, meraih penghargaan 13th UOB Most Promising Artist of the Year (Indonesia) atas lukisan yang berjudul “7°49'03.3”S 110°21 '00.2"E". Ia terinspirasi dari konsep distorsi ruang di dunia maya.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor : Ari Kurniawan