5 Bahaya Tidur Usai Makan Sahur Bagi Kesehatan

Indra Kurniawan | 23 Maret 2024 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bulan Ramadan 1445 H telah memasuki hari ke-11. Sudah menjadi kebiasaan setelah santap sahur, banyak orang kembali melanjutkan tidurnya karena tak kuat menahan kantuk. Namun tahukah Anda Bahaya yang mengintai kesehatan dengan kebiasaan seperti itu.

Oleh sebab itu, usahakan untuk tetap aktif setidaknya 3 jam setelah santap sahur. Lakukan aktivitas yang dapat mengalihkan Anda dari kantuk yang melanda. Melansir berbagai sumber, berikut bahaya yang akan terjadi dengan kebiasaan tersebut.

Tidur setelah makan dapat menimbulkan refluks asam atau disebut juga Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

Refluks asam adalah kondisi di mana katup yang berada di antara perut dengan esofagus tidak tertutup. Akibatnya asam di dalam perut naik hingga ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar.

Jika kondisi ini tidak diatasi, asam tersebut dapat merusak lapisan mukosa (jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan saluran napas) tenggorokan dan menyebabkan komplikasi.

Sakit Dada

Berbaring setelah makan dapat memperparah rasa terbakar pada bagian dada (heartburn). Heartburn disebabkan oleh kadar asam yang berlebih di perut sehingga asam tersebut naik ke dada atau tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan sendawa dan rasa asam di mulut Anda.

Sakit Tenggorokan

Sensasi panas tak cuma dirasakan di dada tetapi juga di daerah tenggorokan. Ini disebabkan oleh efek lanjutan refluks asam atau GERD. Ketika tubuh berbaring dengan perut penuh, katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya membuat asam lambung mudah naik ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar pada tenggorokan. Jika kondisi itu dibiarkan akan menyebabkan peradangan.

Serangan Jantung

Menurut penelitian, orang yang makan berat dan langsung tidur kurang dari dua jam saja 2,8 kali lebih mungkin mengalami peningkatan tekanan darah sepanjang malam. Apabila tekanan darah tidak kunjung turun dan terus-menerus terjadi dalam waktu yang lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, strok, dan penyakit kronis lainnya.

Strok

Menurut salah satu penelitian, mereka yang tidur setelah makan berisiko lebih besar terkena strok. Hasil penelitian tersebut menunjukkan mereka yang menunggu dalam jangka waktu yang paling lama setelah makan untuk tidur, memiliki risiko paling kecil terserang strok. Terdapat beberapa teori tentang hasil penelitian ini. Ada yang menghubungkan refluks asam dengan sleep apnea (salah satu gangguan tidur) yang dapat menyebabkan strok. Ada pula yang mengatakan ketika tidur, tubuh mengalami kesulitan mencerna, terjadi perubahan gula darah, tekanan darah dan kadar kolesterol sehingga meningkatkan risiko terkena strok.

Penulis : Indra Kurniawan
Editor : Supriyanto