DBD dan Lain-lain, Ragam Penyakit yang Harus Diwaspadai Saat Pancaroba
TABLOIDBINTANG.COM - Saat memasuki musim peralihan atau pancaroba, sering kita mendengar kabar seseorang jatuh sakit. Apakah seseorang yang Anda kenal, anggota keluarga, atau malah diri kita sendiri yang mengalami gangguan kesehatan. Kenapa bisa begitu?
Ya, musim peralihan memang membuat seseorang lebih mudah terkena penyakit. Ini disebabkan akibat perubahan suhu yang ekstrem sehingga dapat mendukung perkembangbiakan virus atau bakteri penyebab penyakit.
Selain itu, biasanya masa pancaroba lebih terasa dingin dan kering. Ini membuat mukosa atau lapisan jaringan yang membatasi rongga saluran cerna dan napas mengering. Akibatnya virus dan bakteri jadi lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
Ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat saat masa peralihan atau pergantian musim. Salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang antara lain ditandai dengan gejala seperti flu, hidung tersumbat nyeri, batuk, dan nyeri tenggorokan.
Penyakit seperti diare dan demam berdarah dengue (DBD) juga patut diwaspadai. Munculnya genangan air setelah turun hujan yang disambut panas dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk yang dapat menyebarkan penyakit demam berdarah.
Agar Anda dan keluarga tidak termasuk yang berlangganan sakit di setiap musim peralihan, maka yang harus dilakukan lebih kepada tindak pencegahan. Dan keseluruhan prosesnya tidak bisa dadakan saat diri sudah memasuki pancobara. Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
1. Terapkan pola hidup sehat sepanjang tahun.
Rajin berolahraga 30 menit setiap hari, minimal 5 kali dalam seminggu. Jalani pola makan sehat, yaitu hindari asupan gula, garam, dan lemak berlebih. Perbanyak makanan alami alih-alih yang diproses tinggi. Selalu istirahat yang cukup setiap harinya dan kelola stres dengan baik. Daya tahan tubuh yang dijaga dengan baik membuat seseorang tidak mudah terkena penyakit musiman.
2. Selalu jaga kebersihan lingkungan.
Pastikan tidak ada tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk di sekitar rumah. Rapikan barang-barang yang menumpuk, buang atau simpan rapi wadah-wadah yang bisa digenangi air. genangan air. Bersihkan juga tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi dan toren.
3. Hindari mengunjungi tempat-tempat yang sepertinya jarang dilewati orang banyak.
Terutama ketika bepergian bersama anak-anak, hindari mengunjungi tempat-tempat yang menyerupai hutan, lembab, tidak bersih dan mungkin banyak dipenuhi serangga, termasuk nyamuk. Seperti diketahui, anak-anak cukup rentan terkena penyakit jika dibawa bepergian ke tempat-tempat yang belum sesuai usianya.
4. Periksakan kesehatan secara rutin.
Paling tidak setiap 6 atau 12 bulan sekali, periksakan kesehatan Anda dan keluarga yang sudah berusia 15 tahun ke atas, untuk mengetahui faktor risiko penyakit tidak menular. Hal ini menjadi penting untuk menghindari terjadinya komplikasi yang mungkin memperburuk kondisi tubuh ketika jatuh sakit.
-
Gaya Hidup
Bukan Jerawat, Ini Penyebab Muncul Bintik-Bintik Hitam di Bokong
RedaksiRabu, 9 November 2022 -
Peristiwa
Gagal Ginjal Akut pada Anak: Ada 324 Kasus, 102 Sembuh, 194 Meninggal, 28 Masih Dirawat
RedaksiSelasa, 8 November 2022 -
Gaya Hidup
Air Bersih dan Sanitasi Jadi Penyumbang Angka Masalah Stunting
RedaksiSelasa, 8 November 2022 -
Peristiwa
Sejak 18 Oktober Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak Terus Menurun
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
Gaya Hidup
Teknologi Makin Canggih, Midea Luncurkan Robot Pembantu Ibu Rumah Tangga
RedaksiSenin, 7 November 2022 -
-
-
Gaya Hidup
Aktivitas Padat Bikin Kaum Milenial Abai dengan Imun Tubuh
RedaksiJumat, 4 November 2022 -