Streetwear asal Bali Future Loundry Ternyata Bikin Baju dari Bahan Bekas  

Ari Kurniawan | 8 Agustus 2024 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Nama Ican Harem dan Manda Pinky merupakan sosok di balik kesuksesan Future Loundry, jenama streetwear asal Bali yang kini hits dan dikenal hingga mancanegara. Lewat ide ‘gokil’ mereka, koleksi busana yang ternyata dibuat dari bahan-bahan bekas itu menjadi langganan musisi seperti Rich Brian, Greentea Peng, Fontaines DC, Ho9909, dan masih banyak lagi.

Dan untuk pertama kalinya, koleksi mereka yang diberi tema “Deepscroll Healing” tampil di peragaan busana di penutupan JF3 2024 di Summarecon Mall Serpong, Minggu (4/8) lalu. Sebanyak 50 koleksi busana ditampilkan dengan desain yang unik, ironi dan eksentrik.

Tema Deepscroll Healing menggali hiruk-pikuk budaya internet dan teknologi. Koleksi ini terinspirasi dari kebisingan suburb Denpasar, pasar Kreneng, dan berbagai subkultur global.

Mengadaptasi kultur internet dan teknologi, koleksi ini mengilustrasikan cara manusia modern mengakses informasi secara cepat dan penuh kebisingan, mencerminkan sikap generasi kini yang menunjukkan sifatnya melalui gaya busana yang penuh ironi.

Nostalgia era digital, post-internet, dan berbagai subkultur global dihadirkan dengan sentuhan unik dalam busana yang memadukan inovasi dan tradisi.

Sebagai jenama yang telah mengukir nama di kancah streetwear internasional, sang pendiri Ican Harem melihat JF3 sebagai platform tepat untuk memperkenalkan karya Future Loundry kepada ekosistem mode tanah air.

"Kami ingin mempresentasikan karya-karya kami di tempat dan momentum yang tepat. Melihat sepak terjang JF3 dalam membangun ekosistem fashion di Indonesia, kami percaya ini adalah ruang yang ideal,” kata Ical Harem di  penutupan JF3 Fashion Festival 2024 di Salsa Fashion Tent, Summarecon Mall Serpong, Minggu (4/8).

Dengan akar budaya Indonesia yang kuat, mereka menghadirkan pandangan segar tentang budaya dan subkultur Asia Tenggara. Terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para pendirinya di Denpasar, mereka memadukan estetika ekstrim dan sentuhan cheesy yang ikonik.

Future Loundry kini telah memantapkan dirinya di dalam skena underground secara global. Mereka bekerja sama dengan berbagai seniman dan musisi internasional, serta mempertahankan klien seperti Rich Brian, Greentea Peng, Fontaines DC, Ho9909, dan banyak lagi. Saat ini, koleksi Future Loundry tersedia di Tokyo, Amsterdam, Singapura, dan Berlin.

Tak hanya itu, mereka juga mendukung sustainability dalam proses produksi, dengan menggunakan 70% bahan bekas yang diperoleh dari pedagang baju bekas di pasar Kreneng, Denpasar.

Koleksi ini menggabungkan motif sporty dengan tribal, kaos band metal, grafik anime, dan teknik dekonstruksi yang menghasilkan siluet dan fungsi yang baru. Bahan-bahan reject dari produksi massal retail juga diolah kembali menjadi karya busana yang unik dan futuristik.

Dalam pembuatan koleksi ini, mereka juga melibatkan beberapa figur seperti builder sepeda motor Bingky Bikers, desainer Toton Januar, serta musisi seperti Ramen Girl dan Rendi Denista.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor : Ari Kurniawan