Syifa Hadju Edukasi 400 Siswi SMP dan SMA Soal Kanker Payudara

Supriyanto | 3 Oktober 2024 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Syifa Hadju pernah kehilangan salah satu keluarga karena kanker payudara. Tante tercinta yang tinggal di Jerman meninggal akibat kanker saat dirinya masih kecil. Dari kejadian itu, kekasih El Rumi itu mulai waspada untuk mencegah kanker.

Bersama brand pembalut wanita Charm dari PT Uni-Charm Indonesia dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Rabu (3/10) pagi Syifa Hadju mememberi edukasi kepada 400 siswi SMP dan SMA tentang masalah kesehatan, khususnya kanker payudara di Balai Komando, Cijantung, Jakarta Timur.

"Itu menjadi titik di mana aku aware sama kanker payudara. Padahal pada saat itu aku masih kecil. Jadi dari keluarga aku sudah aware, udah mengajarkan SADARI itu dari kecil, harus ngecek, gerakannya mereka udah bisa tahu karena peristiwa itu," kata Syifa Hadju.

Syifa Hadju memberi edukasi periksa payudara sendiri (SADARI), sesuai dengan slogan yang dicanangkan pada tahun 2022 “Ayo SADARI Setelah Menstruasi”.

"Sebagai generasi muda wanita Indonesia, saya selalu peduli dengan berbagai permasalahan sosial, termasuk masalah kesehatan," tambah Syifa Hadju.

Pemain film Catatan Si Boy (rebood) itu pun senang bisa memberikan wawasan dan edukasi soal kanker payudara yang harus dicegah sejak dini.

"Karena kegiatan yang diadakan Charm dan YKPI ini memberikan wawasan baru kepada remaja putri tentang pentingnya periksa payudara sendiri setelah menstruasi," pungkas Syifa Hadju.

Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati bulan peduli kanker payudara internasional di bulan Oktober, tahun ini merupakan yang ke-4 kalinya kolaborasi antara Charm dan YKPI.

Melalui kegiatan ini, Charm dan YKPI berharap dapat memberikan pemahaman kepada para wanita generasi muda tentang pentingnya membiasakan periksa payudara sendiri (SADARI) setelah menstruasi.

Pemeriksaan dilakukan di hari ke 7 sampai 10 dari hari pertama menstruasi sebagai salah satu cara untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, sehingga dapat berkontribusi melindungi para wanita yang diharapkan akan menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang.

Penulis : Supriyanto
Editor : Supriyanto