Sering Terjadi Diskriminasi, Unicharm Edukasi 100 Ibu-ibu Soal Kesetaraan Gender

Supriyanto | 5 Desember 2024 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dalam rangka memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, Unicharm Indonesia bersama Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Kota Jakarta Selatan menggelar acara edukasi kesetaraan gender.

Acara bertema Empowering Women, Towards Gender Equality digelar pada Rabu (4/12) di kantor Pemkot Jaksel dihadiri 100 ibu-ibu di Jakarta dan dihadiri oleh Walikota Jakarta Selatan Bapak Dr. H. Munjirin, S.Sos, M.Si

Masalah sosial berbasis gender sering terjadi di lingkungan. Banyak orang mendapatkan perlakuan tak adil yang disebabkan karena perbedaan gender. Makanya, kesetaraan gender masih terus diperjuangkan.

Diskusi bertema Empowering Women, Towards Gender Equality bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari.

Unicharm percaya bahwa wanita memiliki peran penting di dalam masyarakat. Wanita berperan aktif di berbagai bidang, mulai dari ibu rumah tangga yang membesarkan anak, pelajar dan mahasiswi, perawat di Rumah Sakit, hingga perawat yang merawat orang lanjut usia.

Dalam sambutannya, Walikota Jakarta Selatan Munjirin menekankan bahwa kesetaraan gender adalah isu yang sangat relevan dan penting dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

"Pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan," kata Munjirin.

Praktisi dan Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Ayoe Sutomo, yang juga menjadi narasumber dalam acara ini, menjelaskan, diskriminasi berbasis gender dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, mulai dari keluarga hingga tempat kerja.

"Hal ini perlu diubah dengan cara memperkuat peran perempuan dan memberdayakan mereka agar memiliki mindset perempuan mampu untuk berdaya," terang Ayoe Sutomo.

Menurut data Bank Dunia 2024, perempuan masih menikmati kurang dari dua pertiga hak hukum yang dinikmati laki-laki, yang menunjukkan adanya ketimpangan yang nyata dalam hak-hak gender di banyak negara.

Pentingnya pendidikan kesetaraan gender di keluarga juga disoroti oleh Ayoe. Dimana, pendidikan tentang kesetaraan gender harus dimulai sejak dini, bahkan di rumah.

"Ketika perempuan diberikan kesempatan yang sama, mereka dapat mengembangkan potensi dan berperan lebih dalam berbagai bidang," kata Ayoe.

Oleh karena itu, Ia berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan perempuan melalui edukasi kesetaraan gender yang dilakukan bersama pemerintah dan berbagai pihak.

Diwaktu yang sama Psikolog dari UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi DKI Jakarta, Meinita Fitriana mengatakan, ksetaraan gender adalah hak asasi manusia yang mendasar bagi semua warga negara.

"Untuk menghapus diskriminasi berbasis gender di dalam masyarakat, bisa dimulai dari dalam keluarga dulu. Misalnya, suami istri harus menjalin komunikasi yang baik, dan memberikan kesempatan tidak hanya kepada suami, tetapi juga hak kepada istri untuk memberikan pendapat dan menentukan pilihan. Hal ini sangat penting untuk menghapus diskriminasi berbasis gender," pungkasnya.

Penulis : Supriyanto
Editor : Supriyanto