Konsert Taylor Swift Batal Karena jadi Target Teroris, Swifties Sedih dan Marah

Binsar Hutapea | 9 Agustus 2024 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Para penggemar Taylor Swift sedih  sekaligus marah setelah konserpenyanyi tersebut di Wina, Austria, dibatalkan secara mendadak, menyusul pengumuman pemerintah bahwa pihak keamanan mendeteksi bakal ada serangan teroris ke lokasi konser.

Sekitar 195.000 Swifties diperkirakan akan hadir di konser di Stadion Ernst Happel, Wina, dengan banyak dari mereka telah melakukan perjalanan dari luar negeri untuk melihat superstar pop tersebut secara langsung.

“Setahun penuh antisipasi lenyap dalam satu detik,” keluh seorang penggemar menanggapi pengumuman pembatalan penyelenggara pada Rabu (7/8) atau kurang dari 24 jam sebelum konser pertama dijadwalkan dimulai.

Postingan tersebut mendapat lebih dari 5.500 tanggapan, mulai dari yang bisa memahami hingga yang marah, dengan banyak yang mendesak Taylor untuk langsung berbicara kepada penggemarnya dan menjadwalkan ulang pertunjukannya di ibukota Austria itu.

Sampai kini, penyanyi-penulis lagu berusia 34 tahun ini belum mengeluarkan pernyataan publik.

“Kami sudah menunggu setahun penuh untuk ini dan kami datang dari Makedonia Utara. Ya, perjalanan mungkin memakan waktu enam jam. Kami sangat bersemangat, tapi tidak ada yang bisa kami lakukan,” kata seorang penggemar, Michaela Dujanski, di Wina.

Terinspirasi oleh lagu Swift dari tahun 2019, "Cornelia Street", puluhan penggemarnya pergi ke Corneliusgasse di Wina pada Kamis (8/8) sore. Jalan tersebut telah menjadi titik ziarah tidak resmi bagi penggemar Taylor dalam beberapa hari terakhir.

Para penggemar menyanyikan lagu-lagu kekasih Travis Kelce favorit mereka sambil berbagi kekecewaan mereka dengan gelang persahabatan buatan tangan, yang terinspirasi oleh salah satu lagu dari album 2022-nya dan sering dipertukarkan di antara penggemar Taylor.

Merujuk pada keputusan penyelenggara konser untuk membatalkan, Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Kanner mengatakan pada Kamis kemarin, "Saya ulangi, ini telah mencegah sebuah tragedi."

Sebelumnya, Polisi Austria menahan tiga orang yang diduga merencanakan serangan pada Rabu. Tersangka utama, seorang pria Austria berusia 19 tahun yang memiliki keturunan Makedonia Utara, diduga merencanakan serangan terhadap penggemar Taylor di Wina dengan bom atau pisau dan telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok militan , kata pihak berwenang pada Kamis.

Taylor sebelumnya telah berbicara tentang ketakutannya terkait keselamatan selama tur, terutama setelah serangan bom di Arena Manchester pada 2017 yang menewaskan 22 orang dan penembakan massal di festival musik Las Vegas pada tahun yang sama yang menewaskan 60 orang.

“Saya benar-benar takut untuk tur kali ini karena saya tidak tahu bagaimana kami akan menjaga tiga juta penggemar tetap aman selama tujuh bulan,” katanya dalam wawancara 2019 dengan majalah Elle, mengungkapkan bahwa ketakutannya terhadap kekerasan membuatnya membawa perban tingkat militer untuk keadaan darurat.

Menurut Barracuda Music, penyelenggara konser, semua tiket akan secara otomatis dikembalikan dalam waktu 10 hari.

Mark Del Rosario, yang terbang dari Filipina untuk konser tersebut, mengatakan bahwa pembatalan tersebut sangat mengecewakan dan membuat frustrasi. Namun, ia bisa memamahami keputusan tersebut.

“Saya rasa pada akhirnya, keselamatan adalah yang utama,” kata Del Rosario, berdiri di depan stadion tempat konser seharusnya dimulai pada Kamis.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea