Donald Trump Klaim Menang Pemilihan Presiden AS 2024
TABLOIDBINTANG.COM - Donald Trump mengklaim menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 setelah Fox News memprediksi bahwa ia telah mengalahkan calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
"Amerika telah memberi kami mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat kuat," kata Trump pada Rabu (6/10) dini hari waktu setempat kepada kerumunan pendukungnya di Palm Beach County Convention Centre, ditemani oleh pasangan calon wakil presidennya, Senator JD Vance, para pemimpin Partai Republik, dan anggota keluarganya.
Dalam kesempatan itu, Trump juga menghabiskan beberapa menit memuji Elon Musk, orang terkaya di dunia, yang menyuntikkan dana sekitar 120 juta dolar AS untuk mendukung kampanye Trump. Trump mengatakan bahwa ia akan menunjuk Musk untuk memimpin komisi efisiensi pemerintahan.
Media lain belum memutuskan pemenang Pilpres AS, namun Trump tampaknya berada di ambang kemenangan setelah meraih kemenangan di negara bagian yang diperebutkan seperti Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia serta memimpin di empat negara bagian lainnya, menurut Edison Research.
Sementara itu, Kamala Harris belum berbicara kepada para pendukungnya yang berkumpul di kampus alma mater-nya, Howard University. Ketua kampanye Harries, Cedric Richmond, sempat berbicara sebentar kepada kerumunan, mengatakan bahwa Harris akan berbicara secara publik pada Rabu pagi waktu setempat.
"Kami masih punya suara yang harus dihitung," kata Richmond.
Trump mendulang banyak suara di berbagai wilayah negara begian, dengan memperbaiki kinerjanya dibandingkan dengan pemilu 2020 di daerah pedesaan hingga pusat-pusat kota.
Ia mendapatkan lebih banyak dukungan dari pemilih Hispanik, yang biasanya mendukung Partai Demokrat, serta dari prmilih berpenghasilan rendah yang merasakan dampak kenaikan harga sejak Pilpres 2020, menurut jajak pendapat keluar dari Edison.
Trump meraih 45 persen dukungan dari pemilih Hispanik di seluruh negeri, meskipun Harris masih unggul dengan 53 persen, tetapi suara Trump naik 13 poin persentase dibandingkan dengan 2020.
Sekitar 31 persen pemilih mengatakan bahwa ekonomi adalah isu utama memilih Trump dengan selisih 79 persen berbanding 20 persen, menurut jajak pendapat. Sekitar 45 persen pemilih di seluruh negera bagian mengatakan situasi keuangan keluarga mereka lebih buruk hari ini dibandingkan empat tahun lalu, dan mereka memilih Trump dengan selisih 80 persen berbanding 17 persen.
Investor global semakin memperhitungkan kemenangan Trump pada Selasa malam. Kontrak berjangka saham AS dan dolar menguat, sementara imbal hasil obligasi AS naik dan harga bitcoin naik — semuanya diperkirakan oleh analis dan investor sebagai indikator yang menguntungkan bagi kemenangan Trump.
Apapun hasil pemilu ini, sejarah sedang tercipta. Trump, 78 tahun, satu-satunya presiden yang dimakzulkan dua kali dan mantan presiden pertama yang dihukum secara kriminal, juga akan menjadi presiden pertama yang memenangkan masa jabatan non-berurutan lebih dari satu abad, serta menjadi calon presiden tertua yang pernah terpilih.
-
Hollywood
Tiffany Trump, Anak Keempat Donald Trump Akan Menikah dengan Pengusaha Michael Boulos
RedaksiSelasa, 8 November 2022 -
Hollywood
Donald Trump Bersama Anak-anaknya Menghadiri Upacara Pemakaman Ivana Trump
RedaksiKamis, 21 Juli 2022 -
Hollywood
Otopsi Selesai, Penyebab Kematian Mantan Istri Donald Trump, Ivana Trump Terungkap
RedaksiSabtu, 16 Juli 2022 -
Hollywood
Mengenang Ivana Trump, Pernikahan dan Perceraiannya dengan Donald Trump yang Menjadi Sensasi Media
RedaksiJumat, 15 Juli 2022 -
Hollywood
Ivana Trump Meninggal, Ivanka Trump Mengenang Ibunya Sebagai Wanita Brilian
RedaksiJumat, 15 Juli 2022 -
Hollywood
Donald Trump Ramal Pangeran Harry dan Meghan Bercerai : Itu akan Berakhir Buruk
Binsar HutapeaSelasa, 26 April 2022 -
Hollywood
Pernah Di-PDKT Donald Trump, Putri Diana Malah Ketakutan
Binsar HutapeaJumat, 28 Mei 2021 -
Hollywood
Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan Inggris, Donald Trump: Menyedihkan
Binsar HutapeaSabtu, 11 Januari 2020 -
Peristiwa
Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Amerika Serikat Akan Cari Dalangnya
TEMPOJumat, 30 November 2018