Chow Yun Fat Keluhkan Ketatnya Sensor Film di Tiongkok

Binsar Hutapea | 7 Oktober 2023 | 17:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Superstar Hong Kong, Chow Yun Fat, mengeluhkan soal sensor film di Tiongkok.

Berbicara di Festival Film Internasional Busan (BIFF) Korea Selatan, Chow, yang berusia 68 tahun, mengatakan kepada para wartawan bahwa pelaku industri film Hong Kong harus belajar untuk menyesuaikan dengan aturan baru sejak kembali berada di bawah kendali Tiongkok pada tahun 1997.

"Ada banyak persyaratan sensor di Tiongkok daratan. Naskah kami harus melewati banyak departemen berbeda di biro film," kata Chow, yang menerima penghargaan Asian Filmmaker of the Year dari BIFF awal pekan ini.

Meskipun situasinya sangat sulit bagi pembuat film Hong Kong, Chow mengatakan bahwa penting untuk mencapai audiens Tiongkok yang "besar" untuk bisa "mencari nafkah".

"Kami harus memperhatikan pemerintahan kami... Jika tidak, sangat sulit mendapatkan uang untuk membuat film," katanya, sambil menambahkan bahwa mereka masih berusaha untuk mempertahankan "semangat Hong Kong".

Chow Yun Fat (8days)

Dalam pengumuman penghargaan tahun ini, penyelenggara BIFF memberikan pujian kepada Chow karena "memimpin era emas perfilman Hong Kong" yang berkembang pesat pada awal 1990-an, dan menjadikan "Hong Kong noir" sebagai genre yang diakui secara global.

Tiga film Chow --A Better Tomorrow (1986), Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000), dan One More Chance (2023)--akan ditayangkan di festival ini.

Bersama Tony Leung Chiu Wai, rekan bintangnya dalam film Hard Boiled (1992) dan penerima penghargaan BIFF 2022, Chow telah lama menjadi figur yang disukai di Korea Selatan, berkat popularitas perfilman Hong Kong pada tahun 1990-an.

Sejak itu, Korea Selatan telah mengukuhkan statusnya sebagai kekuatan budaya global dan meraih kesuksesan besar, seperti film pemenang Oscar tahun 2019, Parasite, dan serial Netflix tahun 2021, Squid Game.

"Bagus bahwa ketika sebuah industri merasa stagnan dan tidak bisa maju, wilayah lain bisa membawanya lebih jauh," kata Chow ketika ditanya tentang kebangkitan perfilman Korea Selatan.

"Saya percaya kekuatan terbesar dari perfilman Korea adalah kebebasannya."

Meskipun memiliki karier yang produktif dan ketenaran global, Chow mengatakan bahwa dia masih menganggap dirinya sebagai orang biasa.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor : Binsar Hutapea