Setengah Abad PRSSNI Terbingkai dalam Buku Radio Melintas Zaman
TABLOIDBINTANG.COM - Merayakan hari ulang tahun ke-50, Selasa (17/12) siang, bertempat di Hall Dewan Pers kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) meluncurkan buku Radio Melintas Zaman.
Buku ini berkisah tentang perjalanan industri radio swasta di Indonesia mulai dari akhir tahun 1970-an, 1980-an hingga 1990-an di saat radio mengalami masa kejayaan yang luar biasa. Pada masa itu radio menjadi pilihan utama masyarakat karena minimnya pesaing.
Stasiun televisi swasta baru hadir di pengujung tahun 1980-an, yang menjadi tantangan pertama radio. Di pertengahan tahun 2000-an, hijrahnya platform media berbasis internet dari komputer dan laptop ke ponsel menjadi tantangan besar kedua.
Para pelaku sejarah radio bertutur lengkap pada buku ini. Mereka bicara tentang romansa masa lalu hingga kondisi bisnis Radio saat ini dengan segala pergumulan sehari-harinya, juga apa yang menyebabkan PRSSNI terus optimis menatap masa depan radio meski tantangan semakin berat.
M. Rafiq, Ketua PRSSNI, bercerita ide penulisan dan penerbitan buku ini berawal dari pertemuan dengan beberapa rekan sejawat tahun lalu saat mendorong UU penyiaran yang lebih demokratis. Menerbitkan buku katanya supaya PRSSNI memiliki kenang-kenangan selama 50 tahun berdiri.
"PRSSNI sudah berusia 50 tahun, sudah banyak makan asam garam, manis, dan pahit dalam berdemokrasi dan berpolitik di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya lempar ide itu ke pusat dan dewan, akhirnya disetujui membuat buku," ungkap M. Rafiq.
Ubaidillah, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dalam kata sambutannya menyoroti keberadaan radio yang sampai saat ini masih memiliki banyak pendengar baik di kota dan desa. Di daerah yang tidak terjangkau siaran televisi, radio menjadi sarana komunikasi yang informatif untuk masyarakat.
"Kami (KPI) sudah berkolaborasi dengan PRSSNI dan menyimpulkan bahwa ternyata radio masih banyak pendengarnya di berbagai kota dan daerah. Di daerah yang tidak ada TV pasti ada radio. Radio juga sebagai sarana komunikasi. Selamat hari ulang tahun ke-50 kepada PRSSNI," ujar Ubaidillah di hadapan tamu undangan yang hadir.
Turut hadir sebagai narasumber pada Talk show bedah buku Radio Melintas Zaman yang dimoderatori oleh Gaib M. Sigit (Pemred Radio MNC Trijaya), selain M. Rafiq, juga Malik Sjafei Saleh (Founder Radio Prambors), Haryo Ristamaji (Pemred Radio Elshinta), dan Kemal Mochtar (penyiar Radio Gen).
Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan Sidang Paripurna Pusat III 2024 PRSSNI dengan agenda utama evaluasi program 2024 dan rencana program 2025. Acara ini diikuti oleh seluruh jajaran Pengurus Pusat PRSSNI bersama dengan para Pengurus Daerah dari seluruh Indonesia.
Dua program utama PRSSNI di tahun 2025 adalah mengawal revisi RUU Penyiaran sampai tuntas & penyediaan streaming radio untuk seluruh Radio Anggota di satu wadah aplikasi secara gratis. PRSSNI juga berdiri bersama pemerintah untuk memberantas judi online dan mendukung program makan siang bergizi gratis bagi anak sekolah.
PRSSNI saat ini memiliki 600 radio anggota yang bersiaran dari 150 kota di seantero negeri. Menurut data Nielsen Indonesia tahun 2024, ada 17 juta pendengar radio di 11 kota yang disurvei Nielsen. Total belanja iklan Radio tahun 2024 berada di kisaran angka 1,5 triliun Rupiah.
Semua anggota PRRSNI memiliki izin resmi dan diawasi ketat oleh KPI dan KemenKomdigi sehingga isi siaran radio tidak hoaks. Radio anggota PRSSNI mempekerjakan sekitar 4300 karyawan.